
Fitch Rating Pangkas Peringkat Wijaya Karya Menjadi A-

Jakarta, CNBC Indonesia - Fitch Ratings Indonesia menurunkan peringkat nasional jangka panjang PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menjadi A- dari A. Pada saat yang sama, Fitch Ratings telah menegaskan peringkat Default Penerbit Mata Uang Asing dan Mata Uang Lokal (IDR) Jangka Panjang di BB-.
Fitch menghapus semua peringkat utang Wijaya Karya dari Rating Watch Negative, yang disematkan pada 10 September 2020 dengan Outlook negatif.
Penegasan tersebut menyusul review Fitch tentang keterkaitan perusahaan dengan pemerintah. "Kami telah merevisi kekuatan dan insentif bagi pemerintah untuk memberikan dukungan, meskipun skor agregat GRE (government-related entity) WIKA pada 15,0 di bawah kriteria GRE tidak berubah," tulis rilis Fitch Ratings, yang dirilis, Rabu (21/10/2020).
Penguatan nilai tukar rupiah terus membuat Profil Kredit Mandiri Internasional (SCP) WIKA naik menjadi di 'b-'. Namun, Fitch merevisi peringkat SCP nasional naik tiga tingkat menjadi 'bbb- (idn)', dari sebelumnya empat, yang mengakibatkan penurunan peringkat Nasional Jangka Panjang.
Fitch merevisi catatan dukungan dan faktor ekspektasi menjadi lemah dari kuat, alasannya adanya dukungan pemerintah, meskipun sedang berlangsung, tidak dapat mempertahankan profil kredit WIKA dalam menghadapi pandemi, sebagaimana tercermin dari melemahnya SCP-nya.
Namun, hal ini diimbangi dengan revisi implikasi keuangan dari default factor - yang memiliki bobot lebih pada skor dukungan - menjadi 'Sedang', dari 'Lemah', karena menurut kami default oleh WIKA akan cukup mempengaruhi biaya pendanaan untuk badan usaha milik negara lainnya karena utang yang besar dan eksposur ke investor global dan domestik.
Outlook negatif mencerminkan gangguan operasional yang disebabkan oleh pandemi, yang mendorong kami untuk memproyeksikan leverage, yang diukur dengan hutang bersih kas / EBITDA yang disesuaikan secara musiman, pada 14,0 kali pada tahun 2020, untuk pulih hingga di bawah 6,0 kali- tingkat yang sepadan dengan Peringkat WIKA - pada tahun 2022. Namun, laju penurunan utang tergantung pada meredanya pandemi.
Peringkat Nasional 'A' menunjukkan ekspektasi tingkat rendah risiko gagal bayar relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.
(hps/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Copot Tumiyana, Agung Budi jadi Dirut Wijaya Karya