
Hingga 13 Maret 2018, Jual Bersih Investor Asing Rp 15 T
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 March 2018 20:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Arus modal keluar investor asing di bursa saham tak kunjung berhenti. Pada perdagangan hari ini (13/3/2018), jual bersih investor asing di seluruh pasar tercatat sebesar Rp 701,9 miliar.
Jika ditotal sepanjang tahun 2018, nilainya membengkak menjadi Rp 15 triliun. Nilai ini setara dengan 37,6% dari jual bersih investor asing sepanjang 2017 yang sebesar Rp 39,9 triliun. Hal ini tentu mengkhawatirkan, mengingat 3 bulan pertama tahun ini pun belum terlewati.
Jika aliran modal asing tak kunjung berhenti, bukan tidak mungkin bahwa nilainya akan melebihi capaian tahun lalu. Terlebih, potensi kenaikan dari IHSG dapat dikatakan sudah tidak terlalu besar lagi.
Salah satu yang mengeluarkan proyeksi paling bullish terhadap kinerja IHSG pada tahun ini adalah PT Bahana Sekuritas. Sekuritas plat merah ini menargetkan IHSG mencapai level 7.000 pada tahun ini. Jika dihitung dari level penutupan saat ini, potensi kenaikannya hanyalah sebesar 9,16%.
Lantas, jika pada tahun lalu saja kenaikan IHSG yang sebesar 19,99% menghasilkan jual bersih sebesar Rp 39,9 triliun, maka bukan tidak mungkin potensi kenaikan yang sudah tidak besar sepanjang sisa tahun ini akan terus memacu investor asing melakukan aksi jual.
Rupiah perlu diwaspadai
Salah satu hal yang dapat mendorong investor asing terus melakukan aksi jual adalah pelemahan rupiah. Memang, dalam beberapa hari terakhir rupiah sudah terlihat lebih tenang.
Namun, potensi pelemahan lebih lanjut tentu masih ada, mengingat banyaknya sentimen eksternal yang bisa menekan kinerja mata uang domestik, seperti potensi perang dagang, kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve yang lebih agresif dari perkiraan, sampai dengan pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un.
Terlebih, Lembaga pemeringkat S&P Global Ratings memperkirakan pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan mencapai level Rp 15.000/dolar AS.
Walaupun pada tahun lalu aksi jual investor asing masih bisa diredam oleh investor domestik, hal ini mungkin akan sulit terulang jika rupiah memang benar mengarah ke level Rp 15.000/dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Jika ditotal sepanjang tahun 2018, nilainya membengkak menjadi Rp 15 triliun. Nilai ini setara dengan 37,6% dari jual bersih investor asing sepanjang 2017 yang sebesar Rp 39,9 triliun. Hal ini tentu mengkhawatirkan, mengingat 3 bulan pertama tahun ini pun belum terlewati.
Jika aliran modal asing tak kunjung berhenti, bukan tidak mungkin bahwa nilainya akan melebihi capaian tahun lalu. Terlebih, potensi kenaikan dari IHSG dapat dikatakan sudah tidak terlalu besar lagi.
Rupiah perlu diwaspadai
Salah satu hal yang dapat mendorong investor asing terus melakukan aksi jual adalah pelemahan rupiah. Memang, dalam beberapa hari terakhir rupiah sudah terlihat lebih tenang.
Namun, potensi pelemahan lebih lanjut tentu masih ada, mengingat banyaknya sentimen eksternal yang bisa menekan kinerja mata uang domestik, seperti potensi perang dagang, kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve yang lebih agresif dari perkiraan, sampai dengan pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un.
Terlebih, Lembaga pemeringkat S&P Global Ratings memperkirakan pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan mencapai level Rp 15.000/dolar AS.
Walaupun pada tahun lalu aksi jual investor asing masih bisa diredam oleh investor domestik, hal ini mungkin akan sulit terulang jika rupiah memang benar mengarah ke level Rp 15.000/dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular