Kerjakan Proyek Infrastruktur Laba ADHI 2017 Naik 27,37%

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
13 March 2018 09:25
Berdasarkan data laporan keuangan perusahaan, keniakan laba bersih tersebut salah satunya didorong oleh nilai pendapatan usaha Adhi Karya
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang 2017 sebesar 27,37% menjadi Rp 515,41 miliar dibandingkan laba bersih yang dibukukan pada 2016 sebesar Rp 404,65 miliar.

Berdasarkan data laporan keuangan perusahaan, keniakan laba bersih tersebut salah satunya didorong oleh nilai pendapatan usaha Adhi Karya yang juga mengalami peningkatan sebesar 36,99% atau senilai Rp 15,15 triliun pada 2017, dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp 11,06 triliun.

Ekuitas perseroan juga meningkat 7,85% menjadi Rp 5,86 triliun pada 2017, dibandingkan nilai ekuitas pada periode yang sama di 2016 senilai Rp 5,44 triliun.

Dengan peningkatan kinerja perseroan tersebut, total aset ADHI meningkat di sepanjang 2017 sebesar 41,40% atau senilai Rp 18,33 triliun dibandingkan dengan total aset ADHI pada 2016 sebesar Rp 20,03 triliun.

Sebelumnya, Adhi Karya menyampaikan telah untuk 2018 telah mengantongi sejumlah proyek baru dengan total nilai Rp 1,32 triliun. Ada beberapa proyek baru yang akan dikerjakan perseroan pada tahun ini. Komposisi proyek baru perusahaan per Februari 2018 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi 79,1%, properti 14,4%, dan lainnya.

Adapun proyek yang akan dilakukan perseroan tahun ini antara lain 6 proyek tol dalam kota senilai Rp 278,8 miliar, fasilitas Makassar New Port Rp 234,6 miliar, dan Jasmin Apartement Bogor melalui PT Adhi Persada Gedung (APG) Rp 228,8 mlliar.

Pada tahun ini, perseroan menargetkan mendapatkan perolehan kontrak sebesar Rp 23,3 triliun, yang terdiri dari 33,4% gedung, 22,4% properti, 17,4% sumber daya alam dan pelabuhan, 8,2% jalan, 3,8% EPC, dan 13,8% lainnya.

ADHI adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi di Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1960 ini berpusat di Jakarta, Indonesia. Terhitung sejak tanggal 1 Juni 1974, ADHI menjadi Perseroan Terbatas, berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia.

Perusahaan ini merupakan perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 18 Maret 2004, di mana pada akhir tahun 2003 pemerintah telah melepas 49% kepemilikan sahamnya kepada masyarakat melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).
(hps) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular