
TELE Catat Penurunan Laba 2017 Sebesar 10,8% Jadi Rp 418,16 M
Arys Aditya, CNBC Indonesia
10 March 2018 14:39

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. (TELE) tercatat mengalami penurunan laba sebesar 10,81% menjadi Rp 418,16 miliar pada 2017 dari tahun sebelumnya Rp468,87 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Sabtu (10/3/2018), pendapatan neto TELE sebenarnya mengalami kenaikan sebesar Rp604,28 miliar dari Rp27,31 triliun pada 2016 menjadi Rp27,91 triliun tahun lalu.
Namun, hal itu diiringi dengan kenaikan beban pokok pendapatan TELE sebesar Rp637 miliar, yaitu Rp25,72 triliun pada 2016 berbanding 2017 yang mencapai Rp26,36 triliun.
Selain itu, biaya keuangan juga melesat menjadi Rp490,56 miliar pada tahun lalu, berbanding 2016 yang hanya Rp387,47 miliar. Dua hal ini membuat laba sebelum pajak pada 2017 hanya Rp561,25 miliar, dibandingkan pada 2016 sebesar Rp634,44 miliar.
Penjualan Turun
(hps) Next Article Laba Wijaya Karya 2017 Naik 18,81% Jadi Rp 1,2 T
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Sabtu (10/3/2018), pendapatan neto TELE sebenarnya mengalami kenaikan sebesar Rp604,28 miliar dari Rp27,31 triliun pada 2016 menjadi Rp27,91 triliun tahun lalu.
Namun, hal itu diiringi dengan kenaikan beban pokok pendapatan TELE sebesar Rp637 miliar, yaitu Rp25,72 triliun pada 2016 berbanding 2017 yang mencapai Rp26,36 triliun.
Penjualan Turun
Penjualan ponsel pintar atau smartphone di seluruh dunia turun 5,6% pada kuartal IV-2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini penurunan penjualan pertama sejak 2004 silam.
Dikutip dari CNBC.com, Sabtu (24/2/2018), HYLA Mobile, perusahaan yang menjalankan tukar-tambah smartphone untuk raksasa industri seperti AT&T, Sprint dan Verizon, mencermati sejumlah tren untuk menjelaskan kenapa penjualan mengalami penurunan.
Hal ini sekaligus menandakan pengguna smartphone memilih lebih lama menggunakan perangkat mereka karena harga jatuh drastis apabila dijual, sehingga menggerus penjualan smartphone baru.
Dikutip dari CNBC.com, Sabtu (24/2/2018), HYLA Mobile, perusahaan yang menjalankan tukar-tambah smartphone untuk raksasa industri seperti AT&T, Sprint dan Verizon, mencermati sejumlah tren untuk menjelaskan kenapa penjualan mengalami penurunan.
Hal ini sekaligus menandakan pengguna smartphone memilih lebih lama menggunakan perangkat mereka karena harga jatuh drastis apabila dijual, sehingga menggerus penjualan smartphone baru.
(hps) Next Article Laba Wijaya Karya 2017 Naik 18,81% Jadi Rp 1,2 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular