Penjualan Ritel Turun

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 March 2018 17:57
Penjualan eceran pada periode Januari 2018 terkoreksi.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan eceran alias ritel pada periode Januari 2018 terkoreksi. Namun penurunan ini lebih karena faktor musiman selepas kenaikan penjualan pada periode Hari Natal dan Tahun Baru. 

Pada Jumat (9/3/2018), Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei penjualan eceran. Survei BI mengindikasikan koreksi pertumbuhan penjualan eceran pada Januari 2018. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang terkontraksi 1,8% secara tahunan (year on year/yoy) setelah pada bulan sebelumnya naik 0,7% yoy. 

"Penurunan ini sejalan dengan berakhirnya perayaan Hari Natal dan Tahun Baru. Penurunan penjualan terutama terjadi pada kelompok barang tahan lama (durable goods) berupa peralatan informasi dan komunikasi serta peralatan rumah tangga lainnya. Sementara penjualan kelompok barang lainnya masih naik terutama sandang, budaya dan rekreasi, serta suku cadang dan aksesori," sebut survei BI. 

Dengan penurunan yang bersifat musiman ini, BI memperkirakan penjualan ritel akan kembali tumbuh pada Februari 2018. Pada Februari, IPR diperkirakan tumbuh 1% yoy yang akan didukung oleh makanan-minuman, tembakau, sandang, suku cadang dan aksesori, serta barang lainnya. Namun penjualan durable goods masih relatif terbatas. 

Hasil survei juga mengindikasikan penurunan tekanan kenaikan harga di tingkat eceran dalam tiga bulan mendatang atau April 2018. Tekanan harga yang melemah juga diperkirakan terjadi pada enam bulan mendatang (Juli 2018). Oleh karena itu, tingkat penjualan pada tiga bulan mendatang akan naik karena minimnya tekanan kenaikan harga.   
(aji/aji) Next Article Sempat Anjlok, Penjualan Ritel Tumbuh 3,4% di Maret

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular