Selaras dengan Bursa Asia, IHSG Ditutup Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 March 2018 16:38
Sembilan sektor ditutup naik, dipimpin sektor jasa keuangan yang menguat hingga 2,36%, sementara satu sektor lainnya yaitu pertambangan turun sebesar 0,34%.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 1,17% pada perdagangan ini ke level 6.443,02 poin. Sembilan sektor saham ditutup naik, dipimpin sektor jasa keuangan yang menguat hingga 2,36%, sementara satu sektor lainnya yaitu pertambangan melemah sebesar 0,34%.

Nilai transaksi tercatat cukup besar yaitu senilai Rp 9,25 triliun, sementara volume transaksi mencapai 10,11 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 490.854 kali. Sebanyak 195 saham mencatatkan kenaikan harga, 160 saham melemah, sementara 199 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.

Penguatan IHSG senada dengan bursa regional yang juga mengakhiri hari di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,54%, indeks Shanghai menguat 0,54% indeks Hang Seng menguat 1,52%, indeks Strait Times menguat 0,86%, indeks Kospi menguat 1,3%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI menguat 0,09%.

Penguatan bursa saham regional dipicu oleh meredanya kekhawatiran atas perang dagang, pasca pemerintahan AS mengindikasikan bahwa Meksiko dan Kanada dapat dikecualikan dari pengenaan bea masuk baja dan aluminium. Tak hanya dua negara tersebut, negara-negara lainnya juga dimungkinkan untuk mendapat pengecualian dari pemerintahan AS.

Pelaku pasar nampak gencar memburu saham sektor jasa keuangan, utamanya yang berada dalam sub-sektor perbankan, yang dalam beberapa hari ini tertekan aksi ambil untung.

Beberapa saham bank BUKU IV pun lantas kokoh berdiri dalam jajaran saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG hari ini: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 3,1%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 3,03%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,21%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 3,01%.

Aksi beli pada saham-saham perbankan salah satunya dimotori oleh investor asing. Dari 10 saham yang paling banyak diburu oleh investor asing, 4 diantaranya merupakan saham bank BUKU IV yaitu BBCA senilai Rp 208,07 miliar, BMRI senilai Rp 65,38 miliar, BBRI senilai Rp 16,92 miliar, dan BBNI senilai Rp 10,54 miliar. Namun, secara keseluruhan investor asing masih mencatatkan jual bersih sebesar Rp 170,49 miliar.

Sementara itu, pelemahan rupiah sebesar 0,13% ke level Rp 13.780/saham nampak tak terlalu membebani laju IHSG. Pelaku pasar nampak yakin bahwa Bank Indonesia akan siap untuk melakukan intervensi kala nilai tukar sudah melemah terlalu dalam, utamanya ketika menyentuh titik Rp 13.800/dolar AS.

Kesiapan bank sentral tersebut dibuktikan oleh tergerusnya cadangan devisa hingga US$ 3,92 miliar sepanjang bulan lalu (dari US$ 131,98 miliar menjadi US$ 128,06 miliar).
(hps/hps) Next Article Perdagangan Terakhir 2020, Awas IHSG Ambrol ke Bawah 6.000!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular