
Internasional
Australia Masih Tahan Bunga Acuannya Sejak 18 Bulan Lalu
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
06 March 2018 11:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Australia atau The Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga acuannya di tingkat yang rendah. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar karena pertumbuhan upah masyarakat cukup lemah dan inflasi yang masih di bawah target.
Bank Sentral Australia belum juga menaikkan atau menurunkan suku bunganya tercatat sejak Agustus 2016 setelah serangkaian pemotongan yang dilakukan sejak November 2011 hingga 1,50% untuk mendorong sektor ekonomi dan non-pertambangan.
Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe menyatakan kebijakan moneter yang ditempuh saat ini konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mencapai target inflasi dari waktu ke watku.
Dilansir dari AFP, Selasa (6/3/2018), Bank Sentral AS menyatakan langkah tersebut seiring dengan pertumbuhan upah yang lemah. Sementara inflasi masih di bawah sasaran.
"Dolar Australia masih terlalu tinggi dan terlepas dari kondisi bisnis dan lapangan kerja yang solid," demikian pernyataan Bank Sentral Australia. "Tingkat suku bunga yang rendah terus mendukung ekonomi Australia," tambah Lowe.
Keputusan untuk tetap bertahan ini memang datang menjelang data pertumbuhan ekonomi triwulanan yang siap dirilis.
Analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan terekspansi sekitar 0,5% pada Oktober-Desember 2017. Adapun, untuk tingkat tahunan sebesar 2,5 % sejalan dengan perkiraan terbaru Bank Sentral. Namun, Lowe tidak menginginkan penguatan dolar Australia lebih jauh.
"Nilai tukar yang apresiatif diperkirakan akan berakibat pada kenaikan aktivitas ekonomi dan inflasi yang lebih lambat dari perkiraan saat ini," katanya.
RBA juga memberikan pernyataan kondisi bisnis yang terjaga merupakan investasi positif. Selain itu data khusus untuk non-pertambangan semakin meningkat, sementara tingkat investasi infrastruktur publik yang lebih tinggi membantu mendukung perekonomian.
"Tapi sumber ketidakpastian yang terus berlanjut adalah konsumsi rumah tangga. Sementara pendapatan rumah tangga tumbuh perlahan, tingkat utang juga tetap tinggi," katanya.
(prm) Next Article Inflasi Rendah, Australia Tahan Suku Bunga Acuan 1,5%
Bank Sentral Australia belum juga menaikkan atau menurunkan suku bunganya tercatat sejak Agustus 2016 setelah serangkaian pemotongan yang dilakukan sejak November 2011 hingga 1,50% untuk mendorong sektor ekonomi dan non-pertambangan.
Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe menyatakan kebijakan moneter yang ditempuh saat ini konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mencapai target inflasi dari waktu ke watku.
Dilansir dari AFP, Selasa (6/3/2018), Bank Sentral AS menyatakan langkah tersebut seiring dengan pertumbuhan upah yang lemah. Sementara inflasi masih di bawah sasaran.
"Dolar Australia masih terlalu tinggi dan terlepas dari kondisi bisnis dan lapangan kerja yang solid," demikian pernyataan Bank Sentral Australia. "Tingkat suku bunga yang rendah terus mendukung ekonomi Australia," tambah Lowe.
Keputusan untuk tetap bertahan ini memang datang menjelang data pertumbuhan ekonomi triwulanan yang siap dirilis.
Analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan terekspansi sekitar 0,5% pada Oktober-Desember 2017. Adapun, untuk tingkat tahunan sebesar 2,5 % sejalan dengan perkiraan terbaru Bank Sentral. Namun, Lowe tidak menginginkan penguatan dolar Australia lebih jauh.
"Nilai tukar yang apresiatif diperkirakan akan berakibat pada kenaikan aktivitas ekonomi dan inflasi yang lebih lambat dari perkiraan saat ini," katanya.
RBA juga memberikan pernyataan kondisi bisnis yang terjaga merupakan investasi positif. Selain itu data khusus untuk non-pertambangan semakin meningkat, sementara tingkat investasi infrastruktur publik yang lebih tinggi membantu mendukung perekonomian.
"Tapi sumber ketidakpastian yang terus berlanjut adalah konsumsi rumah tangga. Sementara pendapatan rumah tangga tumbuh perlahan, tingkat utang juga tetap tinggi," katanya.
(prm) Next Article Inflasi Rendah, Australia Tahan Suku Bunga Acuan 1,5%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular