
Saham PSAB dan ERAA Menguat Signifikan di Awal Sesi I
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
05 March 2018 09:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham lapis kedua pada perdagangan pagi ini ramai ditransaksikan dan harga tercatat naik tinggi. Kenaikan harga beberapa saham terkait dengan rencana aksi korporasi yang disampaikan beberapa waktu lalu.
Harga saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PASB) pada pukul 9.30 WIB terpantau naik 9,38% ke harga Rp 280 per saham. Perseroan tahun ini mengalokasikan belanja modal US$ 300 juta untuk menyelesaikan pengembangan dua wilayah tambang, di Doup, Kabupaten Bolaang Mangondow dan Pani, di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Pada 2018, perseroan menargetkan bisa memproduksi emas 185 ribu troy ons. Naik dibandingkan 2017 yang mencapai 175 ribu troy ons.
Harga saham PT Earajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang tercatat menguat 6,79% ke harga 1.180 per saham. Perseroan mengumumkan mengakuisi PT Indonesia Orsinil Teknologi (IOT), perusahaan fintech dan berencanam mendapatkan izin menjalankan bisnis layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Keputusan ERAA menggarap bisnis fintech ini lebih tepat dimaknai sebagai ekspansi perseroan untuk menopang bisnis intinya, dan bukannya mendiversifikasi bisnis untuk menambah atau menggantikan bisnis inti perseroan.
(hps) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Harga saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PASB) pada pukul 9.30 WIB terpantau naik 9,38% ke harga Rp 280 per saham. Perseroan tahun ini mengalokasikan belanja modal US$ 300 juta untuk menyelesaikan pengembangan dua wilayah tambang, di Doup, Kabupaten Bolaang Mangondow dan Pani, di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Pada 2018, perseroan menargetkan bisa memproduksi emas 185 ribu troy ons. Naik dibandingkan 2017 yang mencapai 175 ribu troy ons.
Keputusan ERAA menggarap bisnis fintech ini lebih tepat dimaknai sebagai ekspansi perseroan untuk menopang bisnis intinya, dan bukannya mendiversifikasi bisnis untuk menambah atau menggantikan bisnis inti perseroan.
(hps) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Most Popular