
Ini Kekayaan Perry Warjiyo, Sang Calon Gubernur BI
Arys Aditya, CNBC Indonesia
02 March 2018 13:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Perry Warjiyo resmi menjadi calon tunggal Gubernur Bank Indonesia yang akan menggantikan Agus D.W. Martowardojo pada Mei nanti.
Setelah sempat menjadi rumor, akhirnya Presiden Joko Widodo pada awal pekan ini memastikan bahwa Pemerintah hanya mengirimkan nama Perry ke Parlemen untuk melakoni uji kepatutan dan kelayakan sebelum disahkan menjadi gubernur bank sentral.
Dari sisi harta kekayaan, Perry yang hingga kini masih menjadi bawahan Agus Martowadojo sebagai deputi gubernur itu terbilang 'sederhana'.
Seperti yang pernah diberitakan oleh CNBC Indonesia sebelumnya, Perry menjadi nama yang paling "miskin" dibandingkan nama-nama yang sempat beredar, yaitu dua mantan menteri keuangan Chatib Basri dan Bambang P.S. Brodjonegoro, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara dan Agus sendiri.
Perolehan harta Perry yang merupakan pegawai BI tulen sebesar Rp 12,46 miliar dan US$ 29.126 pada 14 April 2015 hanya sekitar 10% dari total harta kekayaan Agus Martowardojo pada 30 Juni 2013, sebesar Rp 124,88 miliar.
Meski demikian, Perry nyatanya cukup cermat dan lincah dalam mengelola harta kekayaannya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan sendiri oleh Perry kepada KPK, harta Perry melonjak nyaris dua kali lipat dalam kurun dua tahun.
Pada 18 April 2013, dia memiliki kekayaan bersih senilai Rp 6,69 miliar dan US$ 52.940 lalu meroket menjadi Rp12,46 miliar dan US$ 29.126 pada 14 April 2015. Dari kenaikan tersebut, sebesar Rp 4 miliar merupakan didapatkan dari kenaikan harga properti yang telah dia miliki sebelumnya plus satu properti baru.
Dari dokumen tersebut, Perry melaporkan bahwa ia memiliki 8 unit properti atau harta tidak bergerak. Delapan unit tersebut terdiri dari dua unit bangunan di Jakarta Pusat seluas 54 m2 dan 76 m2 serta dua unit di Jakarta Selatan dengan luas 257 m2 dan 35 m2. Berikutnya adalah satu unit di Tangerang Selatan seluas 250 m2.
Tiga unit lainnya tersebar di Kabupaten Sukoharjo (tanah seluas 1.000 m2), tanah 799 m2 di Kabupaten Sleman satu tanah dan bangunan juga di Sleman dengan luas 436 m2. Tiga unit properti yang terakhir merupakan hasil warisan.
Untuk harta bergerak, Perry mengaku memiliki 3 unit mobil masing-masing satu unit Honda Accord, Honda Jazz dan Toyota Avanza dengan total nilai Rp 527 juta, mengalami penyusutan dari dua tahun sebelumnya Rp 620 juta.
Sementara, harta bergerak lain, seperti logam mulia, batu mulia serta barang seni dan antik, yang dimiliki Perry tidak mengalami perubahan besar dalam dua periode waktu itu, dari Rp566 juta menjadi Rp612,5 juta. Perry juga menyatakan tidak memiliki surat berharga apapun.
Lonjakan berikutnya adalah giro dan setara kas lainnya. Pada 18 April 2013, Perry menyatakan memiliki Rp178,98 juta dan US$ 52.940 harta dalam bentuk tunai, kemudian meroket menjadi Rp 2,61 miliar dan US$ 29.126 pada dua tahun kemudian.
Dengan demikian, total harta Perry menjadi Rp13,36 miliar per April 2015, dikurangi utang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 899,24 juta, sehingga harta bersih Perry menjadi senilai Rp12,46 miliar dan US$ 29.126.
(hps) Next Article Perry Warjiyo Calon Tunggal Gubernur BI Pilihan Jokowi?
Setelah sempat menjadi rumor, akhirnya Presiden Joko Widodo pada awal pekan ini memastikan bahwa Pemerintah hanya mengirimkan nama Perry ke Parlemen untuk melakoni uji kepatutan dan kelayakan sebelum disahkan menjadi gubernur bank sentral.
Dari sisi harta kekayaan, Perry yang hingga kini masih menjadi bawahan Agus Martowadojo sebagai deputi gubernur itu terbilang 'sederhana'.
Perolehan harta Perry yang merupakan pegawai BI tulen sebesar Rp 12,46 miliar dan US$ 29.126 pada 14 April 2015 hanya sekitar 10% dari total harta kekayaan Agus Martowardojo pada 30 Juni 2013, sebesar Rp 124,88 miliar.
Meski demikian, Perry nyatanya cukup cermat dan lincah dalam mengelola harta kekayaannya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan sendiri oleh Perry kepada KPK, harta Perry melonjak nyaris dua kali lipat dalam kurun dua tahun.
Pada 18 April 2013, dia memiliki kekayaan bersih senilai Rp 6,69 miliar dan US$ 52.940 lalu meroket menjadi Rp12,46 miliar dan US$ 29.126 pada 14 April 2015. Dari kenaikan tersebut, sebesar Rp 4 miliar merupakan didapatkan dari kenaikan harga properti yang telah dia miliki sebelumnya plus satu properti baru.
Dari dokumen tersebut, Perry melaporkan bahwa ia memiliki 8 unit properti atau harta tidak bergerak. Delapan unit tersebut terdiri dari dua unit bangunan di Jakarta Pusat seluas 54 m2 dan 76 m2 serta dua unit di Jakarta Selatan dengan luas 257 m2 dan 35 m2. Berikutnya adalah satu unit di Tangerang Selatan seluas 250 m2.
Tiga unit lainnya tersebar di Kabupaten Sukoharjo (tanah seluas 1.000 m2), tanah 799 m2 di Kabupaten Sleman satu tanah dan bangunan juga di Sleman dengan luas 436 m2. Tiga unit properti yang terakhir merupakan hasil warisan.
Untuk harta bergerak, Perry mengaku memiliki 3 unit mobil masing-masing satu unit Honda Accord, Honda Jazz dan Toyota Avanza dengan total nilai Rp 527 juta, mengalami penyusutan dari dua tahun sebelumnya Rp 620 juta.
Sementara, harta bergerak lain, seperti logam mulia, batu mulia serta barang seni dan antik, yang dimiliki Perry tidak mengalami perubahan besar dalam dua periode waktu itu, dari Rp566 juta menjadi Rp612,5 juta. Perry juga menyatakan tidak memiliki surat berharga apapun.
Lonjakan berikutnya adalah giro dan setara kas lainnya. Pada 18 April 2013, Perry menyatakan memiliki Rp178,98 juta dan US$ 52.940 harta dalam bentuk tunai, kemudian meroket menjadi Rp 2,61 miliar dan US$ 29.126 pada dua tahun kemudian.
Dengan demikian, total harta Perry menjadi Rp13,36 miliar per April 2015, dikurangi utang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 899,24 juta, sehingga harta bersih Perry menjadi senilai Rp12,46 miliar dan US$ 29.126.
(hps) Next Article Perry Warjiyo Calon Tunggal Gubernur BI Pilihan Jokowi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular