
Bursa Saham Domestik Akhirnya Ditutup Melemah Ikut Bursa Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 February 2018 16:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tekoreksi 0,03% pada perdagangan hariĀ ini ke level 6.597,22 poin. Empat sektor saham ditutup turun, dipimpin oleh sektor aneka industri yang anjlok hingga 1,31%, sementara enam sektor lainnya berhasil menguat.
Transaksi saham berlangsung sangat ramai dengan nilai sebesar Rp 13,76 triliun. Sebanyak 159 saham ditutup menguat, 195 saham melemah, sementara 200 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham regional yang juga mengakhiri hari di zona merah: indeks Nikkei turun 1,44%, indeks Shanghai turun 0,99%, indeks Hang Seng turun 1,36%, indeks Strait Times turun 0,63%, indeks Kospi turun 1,17%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia turun 0,82%.
Adalah pidato perdana dari Jerome Powell selaku Gubernur the Federal Reserve yang baru menjadi penyebab runtuhnya bursa saham regional. Dalam pidato perdananya, Powell menyatakan bahwa ekonomi AS telah membaik semenjak pertemuan bulan Desember lalu. Powell juga mengatakan bahwa beberapa data membuatnya semakin yakin bahwa inflasi sedang bergerak menuju target.
Menjelang pertemuan bulan Maret, Powell menambahkan bahwa semua perkembangan tersebut akan dipertimbangkan dalam membuat proyeksi tingkat suku bunga yang baru. Pernyataan Powell ini diartikan pelaku pasar bahwa bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga acuan lebih agresif pada tahun ini dari target sebelumnya yang sebanyak 3 kali.
Kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif dari perkiraan berpotensi memicu arus modal keluar menuju AS, mengingat imbal hasil instrumen keuangan disana akan ikut naik. Dolar AS lantas diperdagangkan menguat terhadap mayoritas mata uang negara-negara Asia. Rupiah terkoreksi sebesar 0,51% menjadi Rp 13.740/dolar AS pada perdagangan hari ini.
Benar saja, hari ini investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 846,77 miliar. PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 284,62 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 223,66 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 183,39 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 84,55 miliar), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 59,88 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing.
Pelemahan IHSG banyak disumbang oleh anjloknya saham-saham sektor jasa keuangan, utamanya yang berada dalam sub-sektor perbankan. Indeks sektor jasa keuangan melemah 0,68% pada perdagangan hari ini.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Transaksi saham berlangsung sangat ramai dengan nilai sebesar Rp 13,76 triliun. Sebanyak 159 saham ditutup menguat, 195 saham melemah, sementara 200 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham regional yang juga mengakhiri hari di zona merah: indeks Nikkei turun 1,44%, indeks Shanghai turun 0,99%, indeks Hang Seng turun 1,36%, indeks Strait Times turun 0,63%, indeks Kospi turun 1,17%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia turun 0,82%.
Menjelang pertemuan bulan Maret, Powell menambahkan bahwa semua perkembangan tersebut akan dipertimbangkan dalam membuat proyeksi tingkat suku bunga yang baru. Pernyataan Powell ini diartikan pelaku pasar bahwa bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga acuan lebih agresif pada tahun ini dari target sebelumnya yang sebanyak 3 kali.
Kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif dari perkiraan berpotensi memicu arus modal keluar menuju AS, mengingat imbal hasil instrumen keuangan disana akan ikut naik. Dolar AS lantas diperdagangkan menguat terhadap mayoritas mata uang negara-negara Asia. Rupiah terkoreksi sebesar 0,51% menjadi Rp 13.740/dolar AS pada perdagangan hari ini.
Benar saja, hari ini investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 846,77 miliar. PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 284,62 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 223,66 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 183,39 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 84,55 miliar), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 59,88 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing.
Pelemahan IHSG banyak disumbang oleh anjloknya saham-saham sektor jasa keuangan, utamanya yang berada dalam sub-sektor perbankan. Indeks sektor jasa keuangan melemah 0,68% pada perdagangan hari ini.
Hal ini tidak lepas dari besarnya kontribusi sektor ini terhadap kapitalisasi pasar IHSG yaitu sekitar 30%. Ketika terdapat sentimen negatif yang tak secara spesifik menargetkan sektor-sektor tertentu dalam IHSG seperti saat ini, pelaku pasar cenderung melepas kepemilikannya atas saham-saham dari sektor yang berkapitalisasi pasar besar seperti jasa keuangan.
Dari 10 saham dengan peran terbesar terhadap penurunan IHSG hari ini, 3 diantaranya merupakan saham-saham perbankan: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,59%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,48%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,02%.
Dari 10 saham dengan peran terbesar terhadap penurunan IHSG hari ini, 3 diantaranya merupakan saham-saham perbankan: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,59%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,48%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,02%.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular