
Harapan Pasar Kepada Calon Tunggal Gubernur BI Perry Warjiyo
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 February 2018 19:07

Padang, CNBC Indonesia - Sofjan Wanandi, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden membenarkan bahwa Perry Warjiyo menjadi satu-satunya nama yang dicalonkan Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Agus Martowardojo.
Lantas, bagaimana pandangan pelaku pasar terhadap penunjukan tersebut?
Ekonom Bank Permata Josua Pardede melalui pesan singkatnya menilai, Perry Warjiyo memiliki rekam jejak yang cukup baik, mengingat yang bersangkutan pernah mencicipi sejumlah posisi strategis di bank sentral.
Menurut Josua, posisi BI-1 yang terpilih diharapkan dapat menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang merupakan syarat utama dari terciptanya pemulihan ekonomi yang lebih berkesinambungan.
Apalagi, masih ada beberapa tantangan global seperti normalisasi kebijakan moneter bank sentral AS, European Central Bank (ECB), dan Bank of Japan (BoJ), serta dampak reformasi pajak AS yang berpotensi memengaruhi stablitas makroekonomi.
"Bauran kebijakan BI perlu diperkuat untuk mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas. Sehingga, ekonomi dapat tertransformasikan menjadi pertumbuhan ekonomi yang kuat," kata Josua kepada CNBC Indonesia, Sabtu (24/2/2018).
Dalam kesempatan berbeda, Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih mengakui, bahwa keputusan kepala negara memilih Perry Warjiyo sebagai kandidat tunggal Gubernur BI sudah tepat.
"Kita tidak perlu meragukan kesiapan pak Perry menjadi Gubernur BI. Calon tunggal tidak apa-apa, selama punya kompetensi," jelasnya.
Menurut Lana, peran BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi nasional terbilang penting, mengingat kondisi perekonomian domestik masih terbilang rentan terhadap faktor global. Perlu adanya bauran kebijakan yang mampu menjaga kondisi ekonomi.
"Intinya bagaimana bisa menyeimbangkan. Karena satu paket, mau stabil atau tumbuh. Kalau mau stabilitas, pasti ada yang dikorbankan. Tapi kita juga butuh pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
(ray/ray) Next Article BI Juga Turunkan GWM Rupiah 50 Bps & Perluas Underlying DNDF
Lantas, bagaimana pandangan pelaku pasar terhadap penunjukan tersebut?
Ekonom Bank Permata Josua Pardede melalui pesan singkatnya menilai, Perry Warjiyo memiliki rekam jejak yang cukup baik, mengingat yang bersangkutan pernah mencicipi sejumlah posisi strategis di bank sentral.
Apalagi, masih ada beberapa tantangan global seperti normalisasi kebijakan moneter bank sentral AS, European Central Bank (ECB), dan Bank of Japan (BoJ), serta dampak reformasi pajak AS yang berpotensi memengaruhi stablitas makroekonomi.
"Bauran kebijakan BI perlu diperkuat untuk mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas. Sehingga, ekonomi dapat tertransformasikan menjadi pertumbuhan ekonomi yang kuat," kata Josua kepada CNBC Indonesia, Sabtu (24/2/2018).
Dalam kesempatan berbeda, Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih mengakui, bahwa keputusan kepala negara memilih Perry Warjiyo sebagai kandidat tunggal Gubernur BI sudah tepat.
"Kita tidak perlu meragukan kesiapan pak Perry menjadi Gubernur BI. Calon tunggal tidak apa-apa, selama punya kompetensi," jelasnya.
Menurut Lana, peran BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi nasional terbilang penting, mengingat kondisi perekonomian domestik masih terbilang rentan terhadap faktor global. Perlu adanya bauran kebijakan yang mampu menjaga kondisi ekonomi.
"Intinya bagaimana bisa menyeimbangkan. Karena satu paket, mau stabil atau tumbuh. Kalau mau stabilitas, pasti ada yang dikorbankan. Tapi kita juga butuh pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
(ray/ray) Next Article BI Juga Turunkan GWM Rupiah 50 Bps & Perluas Underlying DNDF
Most Popular