
Bank Polandia Beri Pinjaman Rp 1,4 T ke PLN
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
23 February 2018 12:00

Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Gospodartswa Krajowego (BGK) bersama dengan Korporacja Ubezpieczeń Kredytów EksportowychUbezpie (KUKE), keduanya berasal dari Polandia, menandatangani pemberian pinjaman untuk PT PLN (Persero) sebanyak 80,8 juta Euro atau senilai Rp 1,4 triliun untuk pembiayaan pembangkit listrik yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dari keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (23/02/2018), pinjaman ini untuk pembiayaan dua unit pembangkit listrik masing-masing berkapasitas 50 MW dan dibangun oleh Rafako, kontraktor listrik dan produsen boiler terbesar di Eropa.
Porsi perusahaan asal Polandia ini dalam investasi pembangkit mencapai 35%, dengan target pembangunan 36 bulan di tahap pertama, dan 39 bulan di tahap berikutnya. "Terima kasih untuk dukungan BGK dan KUKE dalam investasi ini yang membuat kontrak besar pertama kali di Indonesia bisa direalisasi dan tetap aman secara risiko finansial untuk Rafako," ujar Presiden Direktur Rafako Agnieszka Wasilewska-Semail.
Agnieszka berharap ini jadi langkah awal kerja sama yang semakin kuat dengan Indonesia di sektor kelistrikan mengingat saat ini PLN sedang mengejar pemenuhan target pembangunan pembangkit hingga 35 ribu MW.
"Kami ingin masuk ke pembangunan pembangkit di pulau-pulau dengan kapasitas sekitar 50 MW hingga 100 MW, saat ini kami sedang siapkan dokumen untuk ikut serta tender 3 proyek lainnya," kata dia.
Pinjaman ini disediakan oleh BGK sebagai bentuk dukungan pemerintah Polandia dalam menguatkan kerja sama luar negeri. Pinjaman ini, kata dia, adalah pinjaman terbesar yang pernah dikucurkan oleh BGK kepada perusahaan di luar Polandia dan untuk pertama kalinya di Indonesia.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Sudah Dapat Komitmen Utangan Lagi US$ 2,9 M
Dari keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (23/02/2018), pinjaman ini untuk pembiayaan dua unit pembangkit listrik masing-masing berkapasitas 50 MW dan dibangun oleh Rafako, kontraktor listrik dan produsen boiler terbesar di Eropa.
Porsi perusahaan asal Polandia ini dalam investasi pembangkit mencapai 35%, dengan target pembangunan 36 bulan di tahap pertama, dan 39 bulan di tahap berikutnya. "Terima kasih untuk dukungan BGK dan KUKE dalam investasi ini yang membuat kontrak besar pertama kali di Indonesia bisa direalisasi dan tetap aman secara risiko finansial untuk Rafako," ujar Presiden Direktur Rafako Agnieszka Wasilewska-Semail.
"Kami ingin masuk ke pembangunan pembangkit di pulau-pulau dengan kapasitas sekitar 50 MW hingga 100 MW, saat ini kami sedang siapkan dokumen untuk ikut serta tender 3 proyek lainnya," kata dia.
Pinjaman ini disediakan oleh BGK sebagai bentuk dukungan pemerintah Polandia dalam menguatkan kerja sama luar negeri. Pinjaman ini, kata dia, adalah pinjaman terbesar yang pernah dikucurkan oleh BGK kepada perusahaan di luar Polandia dan untuk pertama kalinya di Indonesia.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Sudah Dapat Komitmen Utangan Lagi US$ 2,9 M
Most Popular