
IHSG Dibuka Terkoreksi, Tunggu Kejelasan Proyek Infrastruktur
Houtmand P Saragih & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 February 2018 09:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi 0,17% ke level 6.651,74 poin, melanjutkan tren koreksi dari perdagangan kemarin. Pasar saham masih terpengaruh oleh kebijakan pemerintah menghentikan sementara proyek infrastruktur, dan menghitung kembali dampaknya.
Pelemahan bursa domestik tersebut, berlawan dengan bursa saham utama Asia. Bursa saham Jepang menguat 0,32%. Penguatan pasar saham Jepang ditopang penguatan saham-saham sektor manufaktur, otomotif dan teknologi.
Sementara itu, bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi menguat tipis 0,02%. Bursa saham Hong Kong dibuka menguat 0,622%, pada saat bursa saham di Shanghai pada hari ini masih belum berakitivitas. Indeks Strait Times naik 0,20%.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan dini hari tadi bursa Amerika Serikat, Wall Street, terkoreksi setelah libur memperingati hari ulang tahun George Washington (President’s Day). Indeks Dow Jones melemah 1,02%, indeks S&P 500 turun 0,58%, sementara Nasdaq berkurang 0,07%.
Selain memperhitungkan kinerja pasar saham Asia dan AS pagi ini, investor juga perlu mencermati dampak lanjutan dari moratorium proyek-proyek infrastruktur layang di Indonesia. Penghentian sementara proyek-proyek layang bisa mempengaruhi emiten jalan tol sampai properti yang mengandalkan penjualannya dari proyek LRT atau MRT.
Sementara itu, yield obligasi AS saat ini, untuk tenor 10 tahun, tercatat mencapai 2,89% dan untuk tenor dua tahun 2,22%. Level tertinggi dalam setahun untuk overnight. Sementara nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang utama relatif stabil, dimana posisi indeks dolar berad pada levet 89,72.
Semetara itu, harga minyak dunia, WTI, turun 0,28% menjadi US$ 61,62 per barel. Minyak brent turun 0,6% menjadi US$ 65,25 per barel.
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Pelemahan bursa domestik tersebut, berlawan dengan bursa saham utama Asia. Bursa saham Jepang menguat 0,32%. Penguatan pasar saham Jepang ditopang penguatan saham-saham sektor manufaktur, otomotif dan teknologi.
Sementara itu, bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi menguat tipis 0,02%. Bursa saham Hong Kong dibuka menguat 0,622%, pada saat bursa saham di Shanghai pada hari ini masih belum berakitivitas. Indeks Strait Times naik 0,20%.
Selain memperhitungkan kinerja pasar saham Asia dan AS pagi ini, investor juga perlu mencermati dampak lanjutan dari moratorium proyek-proyek infrastruktur layang di Indonesia. Penghentian sementara proyek-proyek layang bisa mempengaruhi emiten jalan tol sampai properti yang mengandalkan penjualannya dari proyek LRT atau MRT.
Sementara itu, yield obligasi AS saat ini, untuk tenor 10 tahun, tercatat mencapai 2,89% dan untuk tenor dua tahun 2,22%. Level tertinggi dalam setahun untuk overnight. Sementara nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang utama relatif stabil, dimana posisi indeks dolar berad pada levet 89,72.
Semetara itu, harga minyak dunia, WTI, turun 0,28% menjadi US$ 61,62 per barel. Minyak brent turun 0,6% menjadi US$ 65,25 per barel.
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat koordinasi pelaksanaan anggaran kementerian/lembaga negara 2018 (09.00 WIB).
- Menko Perekonomian Darmin Nasution dan sejumlah menteri Kabinet Kerja mengadakan rapat koodinasi membahas perdagangan dan transportasi laut (10.00 WIB). Dilanjutkan dengan rapat membahas Kawasan Ekonomi Khusus (15.30 WIB).
- Konferensi pers Bank of England dan Monetary Policy Committee terkait inflasi (21:15)
- Rilis data penjualan rumah bekas AS periode Januari 2018 (22.00)
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular