
Hypermart Rugi Rp 385,6 M di Sembilan Bulan 2017
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
20 February 2018 11:37

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mencatat kerugian senilai Rp 385,6 miliar dalam laporan keuangan sampai September 2017 yang baru saja dipublikasikan. Padahal, pada periode yang sama tahun 2016, MPPA masih mencatatkan laba sebesar Rp 32,5 miliar.
Kerugian diderita perusahaan akibat menurunnya penjualan dan pendapatan usaha perseroan dari Rp 10,29 triliun di 2016 sampai September menjadi Rp 9,6 triliun pada periode yang sama 2017.
Beban penjualan perseroan dan beban umum juga meningkat di 2017 masing-masing menjadi sebesar Rp 227,3 miliar dan Rp 1,56 triliun.
Atas dasar kinerja laporan keuangan yang negatif, perseroan mencatatkan rugi per saham sebesar Rp 72 di September 2017, dibandingkan perolehan laba per saham pada September 2016 yang sebesar Rp 6.
Sebelumnya, MPPA telah mendapatkan restu untuk menerbitkan saham baru (rights issue) pada kuartal I-2018. Jumlahnya maksimal 3 miliar saham.
Persetujuan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Imperial Klub Golf, Senin (19/02/2018).
"Pendanaan ini bukan untuk bayar utang saja, tapi juga buat modal perusahaan. Lebih detailnya belum bisa kami sampaikan karena masih menunggu pesetujuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan Fernando Repi.
(prm) Next Article Emiten Pengelola Hypermart Rugi Terus Sejak 2017, Kok Bisa?
Kerugian diderita perusahaan akibat menurunnya penjualan dan pendapatan usaha perseroan dari Rp 10,29 triliun di 2016 sampai September menjadi Rp 9,6 triliun pada periode yang sama 2017.
Beban penjualan perseroan dan beban umum juga meningkat di 2017 masing-masing menjadi sebesar Rp 227,3 miliar dan Rp 1,56 triliun.
Sebelumnya, MPPA telah mendapatkan restu untuk menerbitkan saham baru (rights issue) pada kuartal I-2018. Jumlahnya maksimal 3 miliar saham.
Persetujuan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Imperial Klub Golf, Senin (19/02/2018).
"Pendanaan ini bukan untuk bayar utang saja, tapi juga buat modal perusahaan. Lebih detailnya belum bisa kami sampaikan karena masih menunggu pesetujuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan Fernando Repi.
(prm) Next Article Emiten Pengelola Hypermart Rugi Terus Sejak 2017, Kok Bisa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular