
Saham Tambang Masih Berpotensi Menguat Pekan Ini
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
13 February 2018 08:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan diprediksi akan kembali menguat setelah terkoreksi sampai 2,48% pada pekan lalu. Indeks sektor pertambangan hingga saat ini masih menjadi leading sektor penguatan bursa saham domestik, dengan kenaikan lebih dari 20% secara year to date.
(hps) Next Article Saham MEDC dan INCO Terpuruk Pada Sesi I
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan kenaikan harga saham-saham pertambangan disebabkan oleh harga komoditas yang mulai stabil. Selain itu, akan ada rilis data inflasi Amerika Serikat Rabu mendatang.
"Rilis data inflasi itu diperkirakan akan mengumkan inflasi turun Rabu nanti. Kalau sentimen ini terjadi akan menekan dolar AS yang membuat harga komoditas lebih stabil," kata Nafan kepada CNBC Indonesia, Senin (12/02/2018).
Selain itu, ia juga menjelaskan menjelasng hari raya imlek biasanya terjadi kenaikan permintaan emas. Sehingga hal ini bisa turut memberikan sentimen positif terhadap saham-saham tambang.
Sektor lain yang juga diperkirakan akan menguat ialah sektor agrobisnis. Menurut Nafan, penguatan saham-saham agrobisnis didukung oleh sentimen cuaca yang stabil. "Memang hujan, tapi tidak ada indikasi la nina seperti waktu itu," katanya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan sektor-sektor lain seperti konstruksi, industri dasar, dan konsumsi juga akan mengalami penguatan pekan ini. Namun, penguata yang terjadi masih terbatas karena masih para investor masih mengantisipasi sentimen dari Amerika Serikat.
"Rilis data inflasi itu diperkirakan akan mengumkan inflasi turun Rabu nanti. Kalau sentimen ini terjadi akan menekan dolar AS yang membuat harga komoditas lebih stabil," kata Nafan kepada CNBC Indonesia, Senin (12/02/2018).
Sektor lain yang juga diperkirakan akan menguat ialah sektor agrobisnis. Menurut Nafan, penguatan saham-saham agrobisnis didukung oleh sentimen cuaca yang stabil. "Memang hujan, tapi tidak ada indikasi la nina seperti waktu itu," katanya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan sektor-sektor lain seperti konstruksi, industri dasar, dan konsumsi juga akan mengalami penguatan pekan ini. Namun, penguata yang terjadi masih terbatas karena masih para investor masih mengantisipasi sentimen dari Amerika Serikat.
(hps) Next Article Saham MEDC dan INCO Terpuruk Pada Sesi I
Most Popular