Semua Instrumen Investasi Tertekan Sewaktu Wall Street Anjlok

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 February 2018 16:21
Secara year-to-date (YTD) sampai dengan 8 Februari, Dow Jones turun 3,47%, S&P 500 terkoreksi 3,46%, dan Nasdaq melemah 1,41%.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Kejatuhan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang terjadi pekan lalu, menjadi pemberitaan hangat. Tiga indeks utama di bursa saham AS yaitu Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq yang telah mencatatkan performa positif sejak awal tahun kini kompak berada di zona merah. Secara year-to-date (YTD) sampai dengan 8 Februari, Dow Jones turun 3,47%, S&P 500 terkoreksi 3,46%, dan Nasdaq melemah 1,41%.

Banyak yang penasaran selama periode koreksi, kemana uang dari pasar saham tersebut ? Pasalnya, pada saat yang sama semua instrumen investasi kompak ditinggalkan oleh investor.

Di AS sendiri, imbal hasil (yield) obligasi melonjak naik, seiring besarnya tekanan jual. Perlu diingat bahwa imbal hasil obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Sampai dengan penutupan perdagangan dini hari tadi, imbal hasil obligasi pemerintah AS naik 2,86%, level tertinggi sejak Januari 2014 silam.

Ketakutan atas kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif dari perkiraan telah membuat investor meninggalkan instrumen ini. Jika suku bunga acuan dinaikkan dengan agresif, imbal hasil instrumen keuangan lainnya seperti deposito akan naik. Akibatnya, investor memilih untuk melepas kepemilikan obligasinya.

Hal yang sama juga terjadi pada pasar saham negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Semenjak bursa saham AS terkoreksi pada awal Februari silam, pasar saham negara-negara berkembang ikut anjlok. Sepanjang 2018, jual bersih investor asing di pasar saham Indonesia telah mencapai Rp 5,3 triliun.

Di pasar obligasi, investor asing sebenarnya masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp 26,1 triliun. Namun, semenjak bursa saham AS mulai berbalik arah pada 2 Februari silam, mereka melakukan jual bersih sebesar Rp 4,9 triliun.

Semua Instrumen Investasi Tertekan Sewaktu Wall Street AnjlokFoto: CNBC Indonesia

Emas Tak Disentuh
Investor biasanya melarikan dananya ke instrumen investasi yang cenderung aman seperti emas ketika pasar keuangan sedang goyah. Namun, kali ini investor nampak belum tertarik untuk mengalihkan dananya ke dalam instrumen ini. Sejak bursa saham AS mulai goyah, harga emas ikut merosot.
(hps) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular