Saham Bentjok, MYRX dan RIMO Naik Tinggi
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 February 2018 12:33
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham perusahaan dimiliki Benny Tjokrosaputro naik signifikan pada perdagangan sesi I. Kedua saham tersebut, yaitu PT Hanson International Tbk (MYRX) yang menguat 34,15% dan saham PT Rimo International Tbk (RIMO) naik 28,87%.
Saham berkode MYRX ditransaksikan dengan nilai Rp 207,23 miliar dengan volume 1,47 miliar saham. Sementara Saham berkode RIMO ditransaksikan senilai Rp 155,49 miliar.
Sebelumnya kabar yang terkait aksi korporasi perseroan yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah, mencatatkan saham anak usaha, PT Harvest Time, di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran perdana (initial public offering/IPO). Dari IPO anak usaha tersebut, diharapkan terhimpun dana Rp 300 miliar-Rp 500 miliar.
“Diperkirakan kita butuh pakai September ya, jadi kalau bisa sebelum Maret ini,” ujar Direktur Utama PT Hanson International Tbk, Benny Tjokrosaputro, di Gedung Inews Center, Senin (22/1/2018).
Harvest Time, merupakan anak usaha Hanson International fokus pada kegiatan usaha properti. Saat ini Harvest Time sedang mengembangkan kawasan dengan membangun perumahan sebanyak 11.000 unit di Maja, Tangerang. Sebanyak 3.000 unit rumah akan diserahkan dalam waktu dekat.
Benny Tjokrosaputro yang juga Direktur Utama Hanson International pernah menyampaikan, saham perusahaan-perusahaan aktif ditransaksikan karena transaksi repurchase agreement (repo) atau transaksi jual saham dengan janji membeli kembali.
“Saya kan kadang-kadang melakukan transaksi repo. Repo kan bukan jual beli, tapi pinjam uang jaminan saham. Jadi kadang-kadang kalau saya melakukan repo, normal lah saya meminjam duit mereka minta balik nama. Jadi itu bukan transaksi beneran, tapi repo,” kata Bentjok, begitu dia akrab disapa.
(hps) Next Article 'Tangan Dingin' Benny Tjokro di Pasar Saham
Saham berkode MYRX ditransaksikan dengan nilai Rp 207,23 miliar dengan volume 1,47 miliar saham. Sementara Saham berkode RIMO ditransaksikan senilai Rp 155,49 miliar.
Sebelumnya kabar yang terkait aksi korporasi perseroan yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah, mencatatkan saham anak usaha, PT Harvest Time, di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran perdana (initial public offering/IPO). Dari IPO anak usaha tersebut, diharapkan terhimpun dana Rp 300 miliar-Rp 500 miliar.
Harvest Time, merupakan anak usaha Hanson International fokus pada kegiatan usaha properti. Saat ini Harvest Time sedang mengembangkan kawasan dengan membangun perumahan sebanyak 11.000 unit di Maja, Tangerang. Sebanyak 3.000 unit rumah akan diserahkan dalam waktu dekat.
Benny Tjokrosaputro yang juga Direktur Utama Hanson International pernah menyampaikan, saham perusahaan-perusahaan aktif ditransaksikan karena transaksi repurchase agreement (repo) atau transaksi jual saham dengan janji membeli kembali.
“Saya kan kadang-kadang melakukan transaksi repo. Repo kan bukan jual beli, tapi pinjam uang jaminan saham. Jadi kadang-kadang kalau saya melakukan repo, normal lah saya meminjam duit mereka minta balik nama. Jadi itu bukan transaksi beneran, tapi repo,” kata Bentjok, begitu dia akrab disapa.
(hps) Next Article 'Tangan Dingin' Benny Tjokro di Pasar Saham
Most Popular