
Perang Sentimen akan Mewarnai Perdagangan Saham Hari Ini
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
09 February 2018 08:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengamat mengatakan akan ada perang sentimen yang meliputi perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Ini merupakan bentuk respons investor atas kejatuhan pasar saham Amerika Serikat (AS) dini hari tadi.
"Di sini menariknya dari luar sentimennya pasti jelek karena Dow Jones terkoreksi lebih dari 4%, tapi dari dalam negeri ada beberapa sentimen positif. Seperti Japan Credit Agency yang menaikan peringkat kredit Indonesia dari BBB jadi BBB+. Jadi kita lihat mana yang lebih kuat bad news atau good news-nya" kata Analis Equator Swarna Sekuritas David N. Sutyanto kepada CNBC Indonesia, Jumat (09/02/2018).
Lebih lanjut David mengatakan, sentimen negatif dari bursa Wall Street masih akan lebih kuat meliputi perdagangan hari ini. Sebab, hal tersebut akan membuat investor asing kian gencar melakukan aksi jual.
Namun, ia yakin kekuatan investor lokal masih akan mampu menahan laju outflow dari aksi jual investor asing. David menjelaskan hal ini bisa terlihat dari koreksi IHSG yang tidak sedalam bursa-bursa lain di dunia atau regional.
"Masih sanggup (investor lokal menahan IHSG). Kemarin itu asing keluar Rp 500 miliar - Rp 600 miliar tapi kita koreksinya tidak terlalu banyak tidak sampai 2%," kata David.
Ia juga mengatakan, investor asing akan kembali masuk ke bursa Indonesia setelah koreksi selesai. Jadi, mereka bisa membeli kembali saham-sahamnya pada harga yang lebih murah.
Sementara, terkait dengan valuasi IHSG, menurut David tingkat mahal valuasi harga saham juga bergantung pada prospek fundamental di masa yang akan databg. "PE (price to earning) valuasi itu relatif misalnya valuasi medekati 20 dibilang sudah tinggi, tapi belum tentu. Kalau prospek Indonesia dilihat masih akan lebih baik dari itu, mereka akan tetap beli," jelas David.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
"Di sini menariknya dari luar sentimennya pasti jelek karena Dow Jones terkoreksi lebih dari 4%, tapi dari dalam negeri ada beberapa sentimen positif. Seperti Japan Credit Agency yang menaikan peringkat kredit Indonesia dari BBB jadi BBB+. Jadi kita lihat mana yang lebih kuat bad news atau good news-nya" kata Analis Equator Swarna Sekuritas David N. Sutyanto kepada CNBC Indonesia, Jumat (09/02/2018).
Lebih lanjut David mengatakan, sentimen negatif dari bursa Wall Street masih akan lebih kuat meliputi perdagangan hari ini. Sebab, hal tersebut akan membuat investor asing kian gencar melakukan aksi jual.
"Masih sanggup (investor lokal menahan IHSG). Kemarin itu asing keluar Rp 500 miliar - Rp 600 miliar tapi kita koreksinya tidak terlalu banyak tidak sampai 2%," kata David.
Ia juga mengatakan, investor asing akan kembali masuk ke bursa Indonesia setelah koreksi selesai. Jadi, mereka bisa membeli kembali saham-sahamnya pada harga yang lebih murah.
Sementara, terkait dengan valuasi IHSG, menurut David tingkat mahal valuasi harga saham juga bergantung pada prospek fundamental di masa yang akan databg. "PE (price to earning) valuasi itu relatif misalnya valuasi medekati 20 dibilang sudah tinggi, tapi belum tentu. Kalau prospek Indonesia dilihat masih akan lebih baik dari itu, mereka akan tetap beli," jelas David.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular