
Sektor Agrikultur Dorong Penguatan IHSG
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 February 2018 16:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,15% ke level 6.544,63 poin pada perdagangan hari ini. Sebanyak enam sektor saham ditutup naik, dipimpin oleh sektor agrikultur yang menguat hingga 0,67%, sementara empat sektor lainnya yaitu pertambangan, barang konsumsi, manufaktur, dan aneka industri ditutup melemah.
Transaksi berlangsung cukup ramai senilai Rp 7,59 triliun, sebanyak 183 saham ditutup menguat, 138 saham melemah, sementara 233 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Penguatan bursa saham domestik dan regional pada hari ini dipicu penguatan data perdagangan China. Ekspor negeri panda tersebut tercatat tumbuh 11,1% year on year pada bulan lalu, lebih tinggi dari konsensus yang sebesar 9,6% YoY, sementara impor melonjak hingga 36,9% YoY, jauh di atas ekspektasi yang sebesar 9,8% YoY. Kuatnya data perdagangan ini lantas kembali memantik optimisme atas perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Indeks Nikkei naik sebesar 1,13%, indeks Hang Seng naik 0,42%, indeks Strait Times naik 0,95%, indeks Kospi naik 0,46%, indeks SETi (Thailand) naik 0,05%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia naik 0,15%.
Selain itu, sentimen positif bagi bursa saham dalam negeri juga datang dari dinaikannya peringkat surat utang Indonesia oleh Japan Credit Rating Agency (JCR). Peringkat surat utang jangka panjang dalam denominasi mata uang asing dinaikkan 1 tingkat menjadi BBB, dari yang sebelumnya BBB-, sementara peringkat surat utang jangka panjang denominasi Rupiah dinaikkan 1 tingkat menjadi BBB+, dari yang sebelumnya BBB.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Transaksi berlangsung cukup ramai senilai Rp 7,59 triliun, sebanyak 183 saham ditutup menguat, 138 saham melemah, sementara 233 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Penguatan bursa saham domestik dan regional pada hari ini dipicu penguatan data perdagangan China. Ekspor negeri panda tersebut tercatat tumbuh 11,1% year on year pada bulan lalu, lebih tinggi dari konsensus yang sebesar 9,6% YoY, sementara impor melonjak hingga 36,9% YoY, jauh di atas ekspektasi yang sebesar 9,8% YoY. Kuatnya data perdagangan ini lantas kembali memantik optimisme atas perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Selain itu, sentimen positif bagi bursa saham dalam negeri juga datang dari dinaikannya peringkat surat utang Indonesia oleh Japan Credit Rating Agency (JCR). Peringkat surat utang jangka panjang dalam denominasi mata uang asing dinaikkan 1 tingkat menjadi BBB, dari yang sebelumnya BBB-, sementara peringkat surat utang jangka panjang denominasi Rupiah dinaikkan 1 tingkat menjadi BBB+, dari yang sebelumnya BBB.
Reformasi struktural yang dilakukan presiden Joko Widodo dianggap sudah memberikan hasil nyata bagi perekonomian Indonesia, seperti membaiknya iklim investasi, pesatnya pembangunan infrastruktur, serta berkurangnya utang luar negeri sektor swasta.
Namun, investor asing nampak masih sangat berhati-hati dalam menempatkan dana di pasar saham Indonesia, mengingat ketidakpastian masih cukup tinggi setelah bursa saham AS kembali tertekan pada perdagangan kemarin. Pada perdagangan hari ini, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 765,08 miliar.
Saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing diantaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 181,51 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 96,31 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 93,8 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) senilai Rp 90,23 miliar, dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) senilai Rp 87,17 miliar.
Sementara itu, saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG diantaranya: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,85%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,01%, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) naik 2,17%, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 1,68%, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 13,23%.
Namun, investor asing nampak masih sangat berhati-hati dalam menempatkan dana di pasar saham Indonesia, mengingat ketidakpastian masih cukup tinggi setelah bursa saham AS kembali tertekan pada perdagangan kemarin. Pada perdagangan hari ini, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 765,08 miliar.
Saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing diantaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 181,51 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 96,31 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 93,8 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) senilai Rp 90,23 miliar, dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) senilai Rp 87,17 miliar.
Sementara itu, saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG diantaranya: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,85%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,01%, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) naik 2,17%, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 1,68%, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 13,23%.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular