Wall Street Menguat, Investor Tetap Waspada

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
07 February 2018 08:22
Indeks saham yang mengayung liar membuat investor waspada akan pergerakan saham berikutnya
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia- Tenang selama berbulan-bulan, Wall Street tak berhenti berguncang selama beberapa hari terakhir. Pasar saham ini tetap bersiap untuk volatilitas lebih tinggi, meskipun sempat rebound sebanyak 2% sejak Selasa kemarin setelah terjadinya aksi jual terbesar yang pernah terjadi dalam 6 tahun terakhir.

Kondisi ini membuat para investor bertanya; ayunan indeks saham yang cukup liar selama dua hari terakhir apakah pertanda akan jatuhnya saham lebih dalam atau justru sebaliknya?



Ada dua pendapat akan kemungkinan tetap "Bull" atau justru "Bear". Mereka yang berpendapat tren saham akan menguat mempertimbangkan faktor kinerja keuangan positif perusahaan-perusahaan, kebijakan pemotongan pajak administrasi Trump, yang dinilai bisa mendukung valuasi pasar.

Sementara yang memprediksi tren pelemahan, termasuk para investor jangka pendek, menilai pasar terlalu longgar dalam konteks kenaikan imbal hasil obligasi seiring kebijakan moneter Bank Sentral dalam beberapa tahun terakhir.

"Perdagangan di pasar sangat berlebihan, aksi jual terlalu banyak dalam empat hari perdagangan bursa," kata Chief Executive 50 Park Investments Adam Sarhan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (07/02/2018). "Investor baru masih menunggu turunnya saham untuk memulai transaksi."

Sesi perdagangan Selasa lalu memang cukup fantastis, indeks saham mengayun liar hingga lebih dari 1100 poin dari titik terendah ke level tertingginya. "Saya tidak berpikir volatilitas ini akan berhenti," kata JJ Kinahan, Kepala Strategis di TD Ameritrade di Chicago.

Pergerakan saham seperti ini, kata Kinahan, setidaknya membutuhkan waktu hingga selama tiga pekan sebelum stabil kembali. "Volatilitas tidak serta merta bisa berhenti begitu saja."

Para investor juga melihat penurunan tajam baru baru ini sebagai peluang, contoh extreme dari aksi "buying the dip" yang merepresentasikan kenaikan pasar perlahan untuk mencapai rekor tertinggi.

Penurunan tajam dalam beberapa hari terakhir sudah diproyeksikan oleh para investor setelah pasar terus terusan mencetak rekor tinggi dalam jangka waktu lama dan relatif kondusif.

Seperti diketahui, indeks Dow Jones Industrial naik 567,02 poin atau 2,33% menjadi 24.912,77, S&P 500 naik 46,2 poin atau 1,74% menjadi 2.695,14 dan Nasdaq Composite bertambah 148,36 poin atau 2,13% menjadi 7.115,88.
(gus/gus) Next Article 3 Perusahaan China Didepak dari Bursa AS, China Ngamuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular