Wall Street Dibuka Masih Merah, Pasar AS Rugi Besar

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
06 February 2018 21:56
Bursa saham Wall Street di AS jatuh cukup dalam pada pembukaan pagi hari waktu setempat, Selasa (6/2/2018).
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Wall Street di AS jatuh cukup dalam pada pembukaan pagi hari waktu setempat, Selasa (6/2/2018). Pasar saham AS mengalami kerugian besar dalam tiga hari berturut-turut.

Melansir AFP, memasuki tiga menit perdagangan pertama, Dow Jones Industrial Average turun hampir 265 poin atau 1,1% ke level 24.081,09. Sementar S&P 500 juga turun 1,2% menjadi 2.617,48. Sementara indeks komposit Nasdaq yang juga turun 0.9% menjadi 6.902,61.

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (5/2/2018) indeks Dow Jones anjlok 4,6% ke 24.345,75. Sempat turun 1.600 poin ke 23.923,88. Indeks S&P 500 anjlok 4,1% ke 2.648,94. Indeks Nasdaq jatuh 3,8% ke 6.967,53.


Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders sempat mengatakan, Presiden Donald Trump terus fokus untuk memperbaiki kesehatan ekonomi AS dalam jangka panjang.

Gedung Putih mengklaim kondisi fundamental ekonomi AS tetap kuat, meski ada aksi tekanan jual yang besar di pasar saham. Bursa saham Wall Street disebut jatuh dalam kategori brutal.

"Presiden Fokus kepada fundamental ekonomi jangka panjang, yang kondisinya terus menguat," kata Sanders.

Menguatnya ekonomi AS ini, lanjut Sanders, terlihat dari rendahnya tingkat pengangguran dan meningkatnya pendapatan para pekerja di AS.

Bursa saham global telah tertekan selama empat hari berturut-turut. Selama periode itu, ada uang senilai US$ 4 triliun (Rp 5.400 triliun) yang “hangus” dari kerugian para investor.


(dru) Next Article Bursa Saham AS Jatuh, Didorong Koreksi Saham T-Mobile Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular