
Wall Street Jatuh Parah, Ini Respons Pemerintahan Trump
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
06 February 2018 08:16

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) jatuh cukup parah pada perdagangan Senin. Pihak Gedung Putih, kantor Presiden Donald Trump, langsung memberikan respons terkait kejatuhan bursa saham.
(ray/ray) Next Article Trump: Jika Saya Dihentikan, Bursa Saham akan Hancur
Dilansir dari AFP, Selasa (06/02/2018), pada perdaganagn Senin indeks Dow Jones anjlok 4,6% ke 24.345,75. Sempat turun 1.600 poin ke 23.923,88. Indeks S&P 500 anjlok 4,1% ke 2.648,94. Indeks Nasdaq jatuh 3,8% ke 6.967,53.
Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan Trump terus fokus untuk memperbaiki kesehatan ekonomi AS dalam jangka panjang.
Gedung Putih mengklaim kondisi fundamental ekonomi AS tetap kuat, meski ada aksi tekanan jual yang besar di pasar saham. Bursa saham Wall Street disebut jatuh dalam kategori brutal.
"Presiden Fokus kepada fundamental ekonomi jangka panjang, yang kondisinya terus menguat," kata Sanders.
Menguatnya ekonomi AS ini, lanjut Sanders, terlihat dari rendahnya tingkat pengangguran dan meningkatnya pendapatan para pekerja di AS.
Dia melanjutkan, sejak Trump menduduki jabatan presiden, bursa saham AS terus meningkat, karena sejumlah kebijakan yang akan dibuat Trump.
"Pemangkasan pajak yang dilakukan dan reformasi peraturan akan mendorong ekonomi AS lebih kuat dan kesejahteraan meningkat bagi orang Amerika," kata Sanders.
Namun begitu, saham-saham di bursa Wall Street tetap berjatuhan di tengah kekhawatiran pelaku pasar dengan kenaikan imbal hasil (yield) dari obligasi pemerintah AS. Selain itu pelaku pasar juga mencermati rencana lanjutan kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve di tahun ini.
Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan Trump terus fokus untuk memperbaiki kesehatan ekonomi AS dalam jangka panjang.
"Presiden Fokus kepada fundamental ekonomi jangka panjang, yang kondisinya terus menguat," kata Sanders.
Menguatnya ekonomi AS ini, lanjut Sanders, terlihat dari rendahnya tingkat pengangguran dan meningkatnya pendapatan para pekerja di AS.
Dia melanjutkan, sejak Trump menduduki jabatan presiden, bursa saham AS terus meningkat, karena sejumlah kebijakan yang akan dibuat Trump.
"Pemangkasan pajak yang dilakukan dan reformasi peraturan akan mendorong ekonomi AS lebih kuat dan kesejahteraan meningkat bagi orang Amerika," kata Sanders.
Namun begitu, saham-saham di bursa Wall Street tetap berjatuhan di tengah kekhawatiran pelaku pasar dengan kenaikan imbal hasil (yield) dari obligasi pemerintah AS. Selain itu pelaku pasar juga mencermati rencana lanjutan kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve di tahun ini.
(ray/ray) Next Article Trump: Jika Saya Dihentikan, Bursa Saham akan Hancur
Most Popular