
Bursa Hong Kong dan China Terbawa Arus Koreksi Regional
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
06 February 2018 13:51

Shanghai/Hong Kong, CNBC Indonesia – Bursa saham Hong Kong dan China jatuh pada perdagangan hari ini, seiring anjloknya bursa regional. Hal ini terjadi dipicu oleh kecemasan terhadap tekanan inflasi yang akan mendesak bank sentral untuk meningkatkan suku bunga lebih cepat dari prediksi.
(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (6/2/2018), indeks Hang Seng jatuh 4,9% menuju persentase penurunan harian terbesar sejak Agustus 2015. Di China, Shanghai Composite Index, CSI 300, serta ChiNext jatuh lebih dari 3% menyentuh level terendah selama tiga tahun.
Pada perdagangan kemarin, bursa saham China dan melawan arus dan membukukan penguatan kala bursa regional dan Wall Street terkoreksi cukup dalam. Namun hari ini, kekuatan sentimen negatif terlalu kuat untuk dilawan.
Albert Xu, Analis Zhongtai International Securities Limited, mengatakan bahwa investor telah terlalu puas dan koreksi di pasar saham memang sudah waktunya. Pada bulan lalu saja, bursa saham China sudah menguat 5-6% sementara Hang Seng naik lebih dari 10%
"Koreksi tajam adalah hal yang normal,” ujar Xu.
Sisi positifnya, koreksi tajam kali ini membuka peluang bagi investor untuk kembali masuk ke pasar. Koreksi menyebabkan harga saham menjadi lebih murah.
"Valuasi keseluruhan di bursa saham Hong Kong masih relatif rendah, jadi hal tersebut akan menarik dana yang diharapkan akan membeli di posisi terendah setelah penyesuaian jangka pendek. Setelah masa penyesuaian, bursa saham Hong Kong cenderung mendapatkan momentum kembali,” kata Yang Delong, Direktur Pelaksana di First Seafront Fund.
Tidak hanya Hong Kong dan China, bursa di negara-negara Asia juga terkoreksi tajam. Nikkei 225 terpangkas 4,73%, Strait Times turun 3,04%, Kospi turun 1,54%, dan IHSG melemah 2,47% pada penutupan Sesi I.
Pada perdagangan kemarin, bursa saham China dan melawan arus dan membukukan penguatan kala bursa regional dan Wall Street terkoreksi cukup dalam. Namun hari ini, kekuatan sentimen negatif terlalu kuat untuk dilawan.
"Koreksi tajam adalah hal yang normal,” ujar Xu.
Sisi positifnya, koreksi tajam kali ini membuka peluang bagi investor untuk kembali masuk ke pasar. Koreksi menyebabkan harga saham menjadi lebih murah.
"Valuasi keseluruhan di bursa saham Hong Kong masih relatif rendah, jadi hal tersebut akan menarik dana yang diharapkan akan membeli di posisi terendah setelah penyesuaian jangka pendek. Setelah masa penyesuaian, bursa saham Hong Kong cenderung mendapatkan momentum kembali,” kata Yang Delong, Direktur Pelaksana di First Seafront Fund.
Tidak hanya Hong Kong dan China, bursa di negara-negara Asia juga terkoreksi tajam. Nikkei 225 terpangkas 4,73%, Strait Times turun 3,04%, Kospi turun 1,54%, dan IHSG melemah 2,47% pada penutupan Sesi I.
(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular