MKNT Gandeng Fintech Fintech Dorong Pejualan

Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
31 January 2018 14:35
Perusahaan fintech tersebut ialah KIMO.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia – PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) menggandeng perusahaan teknologi (financial technology/fintech) yang bergerak di bidang peer-to-peer lending untuk meningkatkan penjualan ke gerai-gerai mitranya. Perusahaan fintech tersebut ialah KIMO.

Direktur Mitra Komunikasi Nusantara Roby Tan menjelaskan kerjasama tersebut memungkinkan gerai-gerai mitra untuk membantu tambahan pendanaan dari KIMO sebesar Rp 500.000 – Rp 5 juta. Sehingga, menurut Roby hal itu membuat gerai dapat meningkatkan penjualan mereka.

Lebih lanjut, ia mengatakan sekarang ini telah ada 6.000 gerai mitra perseroan yang sudah mengambil pendanaan dari KIMO sejak awal kerja sama mereka pada November 2017. “Setelah kerja sama dengan KIMO pertumbuhan belanjanya mereka (gerai mitra) ke MKNT itu rata-rata 25%-33%,” jelas Roby di AXA Tower, Rabu (31/01).


Selain KIMO, perseroan juga memberdayakan salah satu anak usaha yang baru diakuisisi, Kioson. Roby menjelaskan nantinya Kioson akan berperan sebagai agregator yang akan menghimpun pesanan dari para gerai-gerai mitra.

“Kedua, mereka (gerai mitra) juga kesulitan dalam mendapatkan bargain (harga) yang bagus. Jika mereka beli sendiri kan sedikit-sedikit dapat harganya pasti mahal, tapi kalau Kioson yang beli nanti harganya bisa jadi lebih murah,” jelasnya.

Kemudian, Roby juga mengatakan perseroan kini juga sudah mempunyai aplikasi yang akan memudahkan distribusi pulsa ke gerai-gerai mitra. Ia menjelaskan aplikasi ini akan meminimalisasi missmatch produk yang dibawa oleh canvasser dengan kebutuhan gerai.

Menurut Roby, sampai saat ini distribusi pulsa melalui aplikasi tersebut sudah mencapai 50%. Ia menargetkan seluruh distribusi pulsa perseroan ke gerai melalui aplikasi dapat terealisasi pada kuartal II 2018.

Adapun untuk investasi pengembangan aplikasi ini Roby mengatakan jumlahnya tidak terlalu besar. “Karena kita in house developer jadi biayanya tidak terlalu besar,” kata Roby.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular