
Selain BTPN, Ini Jejak Pemodal Jepang di Bank-bank Besar RI
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 January 2018 16:18

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) akan melakukan merger. Nantinya, bank baru hasil merger ini akan memiliki aset diperkirakan hingga Rp 28 triliun.
Investor pun merespons positif rencana aksi korporasi ini. Harga saham BTPN pun melonjak hingga 24,9%.
Pemilik saham terbesar bank ini adalah Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). SMBC membeli 40% saham BTPN pada 2013 senilai US$ 1,5 miliar. Kemudian pada 2015, TPG Capital menjual sebagian kepemilikannya kepada Summit Global Capital Management, yang masih terafilisasi dengan Sumitomo.
Jejak investor Jepang bukan hanya di BTPN. Pemodal Negeri Matahari Terbit sudah hadir di setidaknya dua bank nasional.
Contoh lain adalah J Trust Bank, yang membeli 99% saham Bank Mutiara dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sebelumnya, Bank Mutiara bernama Bank Century yang kisahnya melegenda.
Kala krisis global 2008, sektor keuangan domestik turut kena imbas. Pasar saham dan obligasi rontok, sehingga pemerintah berupaya sebisa mungkin agar masyarakat tidak panik.
Ketika ada sebuah bank bernama Bank Century berkali-kali kalah kliring, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pun bertindak. Setelah melampaui serangakaian tahap, akhirnya Bank Century diberi Penyertaan Modal (PMS) dan dimiliki oleh LPS.
Namun, PMS ini begitu menggemparkan dan menjadi bola panas politik. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sampai membentuk panitia khusus untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang terkait.
Setelah berganti nama menjadi Bank Mutiara, LPS terus berusaha untuk menemukan pembeli bagi bank tersebut. Sampai akhirnya J Trust, lembaga keuangan asal Jepang, masuk.
Pada November 2014, LPS dan J Trust akhirnya mencapai kata sepakat. J Trust membeli saham Bank Mutiara sebesar 99% senilai Rp 4,41 triliun.
Saat itu, J Trust membeli 793,2 triliun unit saham Bank Mutiara dengan Price to Book Value (PBV) 3,5 kali. Seluruhnya dibayar tunai.
Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), bank terbesar di Jepang, juga sudah secara resmi menyampaikan rencananya untuk menjadi pemegang saham mayoritas di Bank Danamon. Nantinya, MUFG akan memiliki 73,8% saham Bank Danamon.
Berikut tahapan rencana MUFG menguasai Bank Danamon:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article BTPN-SMBCI Jadi Raksasa Baru di Perbankan Indonesia
Investor pun merespons positif rencana aksi korporasi ini. Harga saham BTPN pun melonjak hingga 24,9%.
![]() |
![]() |
Jejak investor Jepang bukan hanya di BTPN. Pemodal Negeri Matahari Terbit sudah hadir di setidaknya dua bank nasional.
Contoh lain adalah J Trust Bank, yang membeli 99% saham Bank Mutiara dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sebelumnya, Bank Mutiara bernama Bank Century yang kisahnya melegenda.
Kala krisis global 2008, sektor keuangan domestik turut kena imbas. Pasar saham dan obligasi rontok, sehingga pemerintah berupaya sebisa mungkin agar masyarakat tidak panik.
Ketika ada sebuah bank bernama Bank Century berkali-kali kalah kliring, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pun bertindak. Setelah melampaui serangakaian tahap, akhirnya Bank Century diberi Penyertaan Modal (PMS) dan dimiliki oleh LPS.
Namun, PMS ini begitu menggemparkan dan menjadi bola panas politik. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sampai membentuk panitia khusus untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang terkait.
Setelah berganti nama menjadi Bank Mutiara, LPS terus berusaha untuk menemukan pembeli bagi bank tersebut. Sampai akhirnya J Trust, lembaga keuangan asal Jepang, masuk.
Pada November 2014, LPS dan J Trust akhirnya mencapai kata sepakat. J Trust membeli saham Bank Mutiara sebesar 99% senilai Rp 4,41 triliun.
Saat itu, J Trust membeli 793,2 triliun unit saham Bank Mutiara dengan Price to Book Value (PBV) 3,5 kali. Seluruhnya dibayar tunai.
![]() |
Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), bank terbesar di Jepang, juga sudah secara resmi menyampaikan rencananya untuk menjadi pemegang saham mayoritas di Bank Danamon. Nantinya, MUFG akan memiliki 73,8% saham Bank Danamon.
Berikut tahapan rencana MUFG menguasai Bank Danamon:
- MUFG membeli 19,9% saham Bank Danamon dari Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd senilai Rp 15,87 triliun.
- MUFG akan membeli lagi 20,1% saham Bank Danamon yang diharapkan terwujud pada kuartal II atau III 2018, tergantung persetujuan regulator.
- MUFG akan membeli lagi saham Bank Danamon lebih dari 40%. Saat tahapan ini selesai, kepemilikan saham MUFG di Bank Danamon akan mencapai 73,8%.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article BTPN-SMBCI Jadi Raksasa Baru di Perbankan Indonesia
Most Popular