
Minim Katalis IHSG Ditutup Flat Pada Perdagangan Hari Ini
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 January 2018 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup flat di angka 6.615,33 pada penutupan perdagangan hari Kamis. Empat sektor saham ditutup naik, satu sektor saham ditutup flat, sementara lima lainnya ditutup turun.
Penguatan terbesar terjadi pada sektor industri dasar (+4,3%), sementara pelemahan terbesar dialami oleh sektor barang konsumsi (-1,03%). Transaksi berlangsung sangat ramai yakni senilai Rp 13,2 triliun. Sebanyak 167 saham ditutup menguat, 176 saham melemah, sementara 211 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Pada hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan empat saham baru yang akan menjadi anggota indeks LQ45 mulai Februari mendatang. Keempat saham tersebut adalah PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Trada Alam Mineral Tbk (TRAM), dan PT Wakita Beton Precast Tbk (WSBP). Keempat saham tersebut pada hari ini naik masing-masing sebesar 6,84%, 17,73%, 10,49%, dan 10,27%.
Sementara itu, empat saham yang dikeluarkan dari indeks LQ45 adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT PP Properti Tbk (PPRO), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Keempat saham tersebut ditutup melemah masing-masing sebesar 0,96%, 4,03%, 1%, dan 1,43%.
Sementara itu, bursa regional ditutup melemah, dipicu oleh aksi ambil untung. Memang, bursa regional telah mencatatkan kenaikan yang signifikan sepanjang tahun, sama halnya dengan Indonesia. Indeks Nikkei turun 1,13%, Indeks Shanghai turun 0,31%, indeks Hang Seng turun 0,92%, dan indeks Strait Times turun 1,01%.
Dari negara tetangga, Bank Negara Malaysia (BNM) yang merupakan bank sentral Malaysia memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan sebesar 25bps menjadi 3,25%, dimana ini merupakan kenaikan suku bunga acuan yang pertama sejak Juli 2014. Inflasi yang terus merangkak naik di tengah perekonomian yang tumbuh pesat menjadi alasan diambilnya keputusan tersebut.
Investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 28,52 miliar. PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 74,08 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 57,68 miliar), PT Jaya Real Property Tbk/JRPT (Rp 43,27 miliar), PT Indika Energy Tbk/INDY (Rp 40,19 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 35,08 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing.
(hps/hps) Next Article Saham Bank Variatif, IHSG Menanjak di Sesi Penutupan
Penguatan terbesar terjadi pada sektor industri dasar (+4,3%), sementara pelemahan terbesar dialami oleh sektor barang konsumsi (-1,03%). Transaksi berlangsung sangat ramai yakni senilai Rp 13,2 triliun. Sebanyak 167 saham ditutup menguat, 176 saham melemah, sementara 211 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Pada hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan empat saham baru yang akan menjadi anggota indeks LQ45 mulai Februari mendatang. Keempat saham tersebut adalah PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Trada Alam Mineral Tbk (TRAM), dan PT Wakita Beton Precast Tbk (WSBP). Keempat saham tersebut pada hari ini naik masing-masing sebesar 6,84%, 17,73%, 10,49%, dan 10,27%.
Sementara itu, bursa regional ditutup melemah, dipicu oleh aksi ambil untung. Memang, bursa regional telah mencatatkan kenaikan yang signifikan sepanjang tahun, sama halnya dengan Indonesia. Indeks Nikkei turun 1,13%, Indeks Shanghai turun 0,31%, indeks Hang Seng turun 0,92%, dan indeks Strait Times turun 1,01%.
Dari negara tetangga, Bank Negara Malaysia (BNM) yang merupakan bank sentral Malaysia memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan sebesar 25bps menjadi 3,25%, dimana ini merupakan kenaikan suku bunga acuan yang pertama sejak Juli 2014. Inflasi yang terus merangkak naik di tengah perekonomian yang tumbuh pesat menjadi alasan diambilnya keputusan tersebut.
Investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 28,52 miliar. PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 74,08 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 57,68 miliar), PT Jaya Real Property Tbk/JRPT (Rp 43,27 miliar), PT Indika Energy Tbk/INDY (Rp 40,19 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 35,08 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing.
(hps/hps) Next Article Saham Bank Variatif, IHSG Menanjak di Sesi Penutupan
Most Popular