
Ambisi Benny Tjokro Kembangkan Bisnis Properti
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
22 January 2018 13:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa yang tidak kenal Benny Tjokrosaputra? Rasanya bagi pelaku pasar saham, nama ini sudah tidak asing lagi.
Bentjok, begitu biasanya akrab disebut atau disapa para pelaku pasar, merupakan salah satu investor yang cukup aktif bertransaksi di pasar saham Indoensia. Benny juga tercatat sebagai Direktur Utama Hanson International Tbk (MYRX) dan kali ini ia menuturkan ambisi besar untuk mengembangkan bisnis properti, dengan melakukan ekspansi lahan sebanyak mungkin.
"Visi saya kalo memungkinkan Maja sampai Serpong nyambung. Itu kalau nyambung semua luasnya 15.000 hektar, tiga kali (luas) BSD," kata Benny di MNC Conference Hall, Senin (22/01).
Tentunya hal ini akan dilakukan secara bertahap. Namun komitmen untuk memperluas lahan dilakukan perseroan misalnya dengan mengalokasikan dana Rp 500 miliar untuk belanja modal tahun 2018. Anggaran tersebut, kata Benny, terutama akan digunakan untuk pembebasan lahan di Maja dan Serpong.
Adapun sampai saat ini Benny mengatakan Hanson sudah membuka lahan seluas 3.700 hektar.
Benny juga menjelaskan, kini Hanson sedang menggarap proyek Millenium City di Serpong Selatan yang akan diluncurkan tahun ini. Proyek ini digarap dengan skema perusahaan patungan. "Konsorsiumnya banyak orang, tapi yang developer terkenal itu ada Tan Kian yang di Pacific Place," kata Benny
Lebih lanjut, ia menjelaskan dalam usaha patungan ini Hanson akan memegang 42% dari kepemilikan perseroan. Ia juga mengatakan, proyek Millenium City ini merupakan proyek perumahan untuk kelas menengah.
Perumahan kelas menengah ke bawah memang menjadi fokus bisnis grup Hanson International. Bennya mengatakan setidaknya 80% - 90% dari bisnis perseroan merupakan perumaan untuk kelas menengah ke bawah.
Menurut Benny potensi pasar properti di kelas ini akan tumbuh signifikan pada 2018. Ia menjelaskan salah satu pendorongnya ialah pemotongan pajak di Amerika Serikat yang akan mendorong industri di Amerika dan memberikan multiplyer efek ke Indonesia. Salah satunya ke pasar properti, khususnya untuk kelas menengah ke bawah.
Benny juga mengatakan sampai akhir tahun 2017, Hanson mencatatkan marketing sales sekitar Rp 1 triliun. "Targetnya tahun ini bisa mencapai Rp 2 triliun," kata Benny.
Selain bisnis properti perumahan. Benny juga berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke ranah pusat hiburan seperti taman bermain dan kawasan pendidikan dalam jangka panjang. Sebab kini ia tengah fokus untuk meningkatkan populasi kawasan-kawasan perumahan miliknya.
(hps) Next Article Didenda OJK Rp 5 M, Ini Respons Bentjok
Bentjok, begitu biasanya akrab disebut atau disapa para pelaku pasar, merupakan salah satu investor yang cukup aktif bertransaksi di pasar saham Indoensia. Benny juga tercatat sebagai Direktur Utama Hanson International Tbk (MYRX) dan kali ini ia menuturkan ambisi besar untuk mengembangkan bisnis properti, dengan melakukan ekspansi lahan sebanyak mungkin.
"Visi saya kalo memungkinkan Maja sampai Serpong nyambung. Itu kalau nyambung semua luasnya 15.000 hektar, tiga kali (luas) BSD," kata Benny di MNC Conference Hall, Senin (22/01).
Tentunya hal ini akan dilakukan secara bertahap. Namun komitmen untuk memperluas lahan dilakukan perseroan misalnya dengan mengalokasikan dana Rp 500 miliar untuk belanja modal tahun 2018. Anggaran tersebut, kata Benny, terutama akan digunakan untuk pembebasan lahan di Maja dan Serpong.
Benny juga menjelaskan, kini Hanson sedang menggarap proyek Millenium City di Serpong Selatan yang akan diluncurkan tahun ini. Proyek ini digarap dengan skema perusahaan patungan. "Konsorsiumnya banyak orang, tapi yang developer terkenal itu ada Tan Kian yang di Pacific Place," kata Benny
Lebih lanjut, ia menjelaskan dalam usaha patungan ini Hanson akan memegang 42% dari kepemilikan perseroan. Ia juga mengatakan, proyek Millenium City ini merupakan proyek perumahan untuk kelas menengah.
Perumahan kelas menengah ke bawah memang menjadi fokus bisnis grup Hanson International. Bennya mengatakan setidaknya 80% - 90% dari bisnis perseroan merupakan perumaan untuk kelas menengah ke bawah.
Menurut Benny potensi pasar properti di kelas ini akan tumbuh signifikan pada 2018. Ia menjelaskan salah satu pendorongnya ialah pemotongan pajak di Amerika Serikat yang akan mendorong industri di Amerika dan memberikan multiplyer efek ke Indonesia. Salah satunya ke pasar properti, khususnya untuk kelas menengah ke bawah.
Benny juga mengatakan sampai akhir tahun 2017, Hanson mencatatkan marketing sales sekitar Rp 1 triliun. "Targetnya tahun ini bisa mencapai Rp 2 triliun," kata Benny.
Selain bisnis properti perumahan. Benny juga berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke ranah pusat hiburan seperti taman bermain dan kawasan pendidikan dalam jangka panjang. Sebab kini ia tengah fokus untuk meningkatkan populasi kawasan-kawasan perumahan miliknya.
(hps) Next Article Didenda OJK Rp 5 M, Ini Respons Bentjok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular