PP Presisi Target Kontrak Baru Rp 8 T Pada 2018

Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
17 January 2018 11:20
PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan pertumbuhan kontrak baru pada 2018 sebesar 35% senilai Rp 8 triliun.
Foto: ist
  • Coal hauling merupakan salah satu cara PP Presisi untuk mendiversifikasi pendapatan
  • Akan menambah jumlah peralatan berat, karena ada satu proyek coal hauling lainnya yang sedang dibidik perseroan.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan pertumbuhan kontrak baru pada 2018 sebesar 35% senilai Rp 8 triliun. Perseroan optimistis, target tersebut bisa tercapai setelah berhasil membukukan kontrak senilai Rp 5,9 triliun pada 2017 lebih tinggi target akhir 2016 sebesar Rp 5,8 triliun.

Berdasarkan rilis resmi yang diterima CNBC Indonesia, PP Presisi optimis terhadap target tersebut setelah anak usaha perseroan yaitu PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) berhasil membukukan kontrak untuk coal hauling selama tiga tahun dengan perusahaan batubara asal Sumatera Selatan, PT Barasentosa Lestari pada awal tahun 2018.

Kontrak ini menjadi kontrak kedua yang berhasil dibukukan LMA dalam periode satu tahun terakhir. Sebelumnya LMA mendapatkan kontrak senilai Rp 2 triliun pada akhir 2017 lalu.

"Untuk mendukung pekerjaan ini, perseroan akan menambah jumlah armada peralatan berat dengan pembiayaan hasil IPO, dana internal maupun eksternal bila diperlukan," kata Direktur Keuangan Perseroan Benny Pidakso seperti dilansir dari dari rilis tersebut.

Sebelumnya PP Presisi telah melepas 2,35 miliar sahamnya atau 23,5% dari modal disetor dan ditempatkan dan meraup dana sebesar Rp 1 triliun dari aksi pencatatan saham perdana tersebut.

Lebih lanjut, Benny menjelaskan pendapatan dari kontrak coal hauling, bisa menjadi diversifikasi bisnis perseroan dan menguatkan laba perseroan karena memberikan pendapatan berulang. Sementara proyek pengerjaan infrastruktur umum yang memakan waktu selama dua tahun. 

Menurutnya, hal ini dapat membantu kinerja perseroan dan dapat berkontribusi sebesar 10%-15% terhadap pendapatan perseroan tahun ini. Perseroan juga menargetkan mengerjakan satu lagi kontrak coal hauling tahun ini.

Selain itu, perseroan juga tetap menargetkan untuk menggarap proyek-proyek seperti jalan tol, bendungan, bandara, pelabuhan, dan sebagainya. 
Sampai kuartal III 2017, tercatat pendapatan perseroan mencapai Rp 371,24 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 41,36 miliar.
(hps) Next Article Targetkan Laba Rp 450 M, PP Presisi Siapkan Capex Rp 1,6 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular