
Targetkan Laba Rp 450 M, PP Presisi Siapkan Capex Rp 1,6 T
Exist In Exist, CNBC Indonesia
05 February 2018 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia – PT PP Presisi Tbk (PPRE), anak usaha PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), pada tahun ini menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,6 triliun.
Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso mengatakan 80% dari capex digunakan untuk penambahan alat produksi. “Khususnya dump truck sekitar 500-700 unit, lalu pembelian eskavator. Selain itu ada penambahan beberapa workshop,” jelasnya, Senin (05/02/2018).
Capex tersebut, lanjutnya, digunakan antara lain untuk mengejar target laba bersih sebesar Rp 450 miliar pada 2018 atau naik signifikan 87,5% dibandingkan dengan 2017 Rp 240 miliar.
Laba bersih tersebut antara lain dikejar melalui sejumlah kontrak pengangkutan batu bara (coal hauling), di mana pada tahun ini PP Presisi sudah mengantongi pekerjaan tersebut dari satu kontrak.
Perseroan, jelas Benny, tahun ini akan memulai pekerjaan proyek jalan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan dan Serang – Panimban.
Selain berbagai proyek tersebut, PP Presisi juga berencana untuk mengakuisisi dua perusahaan fondasi dan erector pasa semester I-2018.
"Sekarang masih masa penjajagan. Perusahaannya yang erector itu perusahaan Jepang, satu lagi perusahaan lokal," kata Benny.
(ray/ray) Next Article PTPP Bidik Kontrak Baru Rp 49 T Tahun Ini
Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso mengatakan 80% dari capex digunakan untuk penambahan alat produksi. “Khususnya dump truck sekitar 500-700 unit, lalu pembelian eskavator. Selain itu ada penambahan beberapa workshop,” jelasnya, Senin (05/02/2018).
Capex tersebut, lanjutnya, digunakan antara lain untuk mengejar target laba bersih sebesar Rp 450 miliar pada 2018 atau naik signifikan 87,5% dibandingkan dengan 2017 Rp 240 miliar.
Perseroan, jelas Benny, tahun ini akan memulai pekerjaan proyek jalan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan dan Serang – Panimban.
Selain berbagai proyek tersebut, PP Presisi juga berencana untuk mengakuisisi dua perusahaan fondasi dan erector pasa semester I-2018.
"Sekarang masih masa penjajagan. Perusahaannya yang erector itu perusahaan Jepang, satu lagi perusahaan lokal," kata Benny.
(ray/ray) Next Article PTPP Bidik Kontrak Baru Rp 49 T Tahun Ini
Most Popular