MARKET DATA

Kata "OK" Ternyata Singkatan, Banyak Orang Tak Tahu Artinya

M Fakhri,  CNBC Indonesia
21 November 2025 12:55
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengacungkan jempol selama pertemuan tingkat tinggi para kepala negara mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, AS, 22 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)
Foto: (REUTERS/Eduardo Munoz)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kata "Oke" sudah begitu melekat dalam percakapan sehari-hari sampai banyak orang tak lagi memikirkan dari mana istilah itu berasal. Kita memakainya untuk menunjukkan persetujuan, memastikan sesuatu benar, atau sekadar menanggapi pesan singkat.

Meski terdengar modern, istilah ini ternyata memiliki riwayat panjang yang dimulai lebih dari satu setengah abad lalu. Dalam perjalanannya, kata "Oke" sempat dianggap sebagai bagian dari bahasa pergaulan, bahkan ada yang percaya kata ini muncul karena pengaruh bahasa suku tertentu.

Namun penelitian bahasa justru menunjukkan asal-usulnya lebih unik dan tak lepas dari tren singkatan yang sedang populer di Amerika pada masa itu. Sebelum asal-usul yang jelas ditemukan, berbagai dugaan muncul soal kata "OK".

Ada yang mengaitkannya dengan istilah "Okeh" dari bahasa suku Indian. Ada pula yang mengira kata tersebut merupakan singkatan salah satu merek biskuit Amerika, "Orrin Kendall".

Meski begitu, pada dekade 1960-an, ahli bahasa Allen Walker Read menelusuri asal-usul kata "OK". Dalam studi berjudul "The First Stage in the History of O.K." (1963), Read menemukan kata tersebut ternyata muncul pada tahun 1839.

Pada 23 Maret 1839, surat kabar Boston Post di Amerika Serikat menjadi media pertama yang mempopulerkan kata "OK" di dunia. Redaktur Charles Gordon Greene menulisnya sebagai judul berita untuk mengikuti tren singkatan yang sedang digandrungi penutur bahasa Inggris pada 1830-an. Saat itu sudah muncul singkatan seperti RTBS (Remains to be Seen), OMG (Oh My God), dan lainnya.

Kata "OK" yang dikenalkan Charles adalah singkatan dari "oll korrect", bentuk jenaka dari "all correct." Maknanya tetap sama yakni mengonfirmasi bahwa sesuatu baik-baik saja. Karena sifat bahasa yang terus berkembang, "OK" kemudian menjadi kata serbaguna dalam bahasa Inggris.

Apa pun konteksnya baik pertanyaan, permintaan, atau konfirmasi, kata "OK" menjadi jawaban universal. Seiring waktu, penggunaannya meluas ke berbagai bahasa lain. Allen Walker Read menyebut alasannya karena "Ok" mudah diucapkan dan sangat singkat. Bahkan, "Ok" seakan-akan jadi simbol dalam bertutur kata. Meskipun pada sisi lain penyingkatan kata tak bisa menunjukkan emosi penutur. Bisa saja "Ok" menunjukkan konfirmasi positif dan negatif.

Popularitas kata "Ok" juga terjadi di bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengubah "Ok" menjadi "Oke". Lalu mengartikannya sebagai "kata untuk menyatakan setuju". Sama seperti di luar negeri, kata ini juga dipakai untuk konfirmasi persetujuan, penerimaan, kebenaran atau bentuk ungkapan tidak ada sesuatu yang salah dalam laku komunikasi orang Indonesia.

(Fergi Nadira/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kata "Garong" Ternyata Singkatan, Begini Asal Muasalnya


Most Popular