Jarang Disadari, Kebiasaan Tidur Ini Bikin Diabetes Melonjak

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Kamis, 20/11/2025 19:10 WIB
Foto: Kinga Howard via Unsplash

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebiasaan tidur ternyata dapat memengaruhi banyak hal terkait kesehatan, termasuk berat badan, sistem kekebalan tubuh, bahkan kinerja otak. Tak cuma itu, kebiasaan tidur juga berperan penting dalam mengendalikan gula darah (atau glukosa), yang memengaruhi risiko Anda terkena diabetes.

Lantas apa yang terjadi pada gula darah saat tidur?

Mengutip WebMD, kadar gula darah dapat melonjak saat Anda tidur, biasanya sekitar pukul 4 hingga 8 pagi bagi seseorang dengan jadwal tidur normal. Pada orang sehat, insulin dapat menangani lonjakan tersebut dengan memberi tahu sel otot, lemak, dan hati untuk menyerap glukosa dari darah, yang menjaga kadar gula darah Anda tetap stabil.


Sementara, bagi penderita diabetes atau yang kemungkinan besar akan mengalaminya, insulin tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga kadar gula darah akan meningkat lebih tinggi.

Kebiasaan tidur dan diabetes

Meskipun pola makan dan obesitas merupakan faktor risiko utama terhadap kemungkinan seseorang terkena diabetes, penelitian menemukan bahwa kebiasaan tidur juga berpengaruh. Kemungkinan karena seiring waktu kebiasaan tersebut dapat memengaruhi respons sel terhadap insulin.

Dalam sebuah penelitian, lebih dari 4.000 orang melaporkan jumlah tidur yang mereka dapatkan setiap malam. Mereka yang tidur kurang dari 6 jam,  dua kali lebih mungkin memiliki sel yang kurang sensitif terhadap insulin atau menderita diabetes stadium lanjut. Hal ini tetap berlaku bahkan setelah para peneliti memperhitungkan kebiasaan gaya hidup lainnya.

Gangguan dan kelainan tidur lainnya, seperti sleep apnea, juga tampaknya meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes.

Untuk alasan yang belum dipahami peneliti, orang yang tidur terlalu banyak atau lebih dari 9 jam semalam juga mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes.

Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Diabetes

Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur (mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam) memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur, lebih sering ngemil, dan lebih mungkin mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

Penelitian lain menemukan bahwa kurang tidur dapat secara langsung memengaruhi cara tubuh memproduksi hormon lain, yang pada gilirannya memengaruhi gula darah. Misalnya, ketika Anda begadang, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol, yang memengaruhi cara kerja insulin.

Selain itu, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa mengganggu jam biologis tubuh (alias ritme sirkadian) dengan bergadang di malam hari dapat membuat sel-sel Anda lebih resisten terhadap insulin.

Untuk menjaga keseimbangan gula darah, usahakan untuk tidur setidaknya 7 jam setiap malam.

Jika Anda bekerja di malam hari atau memiliki shift bergilir, usahakan untuk menjaga waktu makan dan tidur yang teratur, bahkan pada hari libur, jika memungkinkan. Lalu, berolahragalah saat istirahat, seperti berjalan kaki singkat atau melakukan peregangan.

Tidur malam yang cukup secara teratur akan sangat membantu tubuh Anda menggunakan insulin secara efisien. Selain tidur yang cukup, hindari makan larut malam, dan cobalah berolahraga setelah makan malam, seperti berjalan kaki.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jakarta Jadi Magnet Ekonomi Baru lewat FFWS 2025