Bumbu Dapur Ini Ternyata Punya Efek Lawan Diabetes & Kanker

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
04 August 2025 13:10
Ilustrasi Ketumbar. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Ketumbar. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketumbar dikenal sebagai rempah-rempah yang umum digunakan dalam berbagai masakan. Tidak hanya sebagai bumbu dapur, ketumbar juga bisa diolah menjadi jamu atau teh herbal.

Bagi banyak orang, sejumput ketumbar atau daunnya dapat menambahkan cita rasa yang sangat dibutuhkan makanan buatan sendiri. Bagi beberapa orang tertentu, ketumbar rasanya seperti sabun.

Namun, mengonsumsi daun ketumbar dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan yang mengejutkan. Salah satunya, menambahkan ketumbar ke dalam menu makanan dapat membantu mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan penyakit autoimun, neurodegeneratif, gastrointestinal, dan jantung, serta kanker tertentu.

Menurut Cleveland Clinic, penyakit inflamasi menyumbang lebih dari separuh kematian di dunia.

Kaya akan vitamin C, ketumbar memiliki senyawa yang menurut para peneliti bertindak sebagai antioksidan.

"Berkat bioaktivitas ekstrak ketumbar, tanaman herbal ini dapat dianggap sebagai makanan fungsional untuk melawan obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes," kata para peneliti Italia dalam sebuah studi tahun 2023.

Ketumbar juga dapat melawan gula darah tinggi, yang merupakan salah satu penyebab peradangan. Jika Anda menderita diabetes, gula darah tinggi ketumbar dapat memicu respons imun yang merusak jaringan, saraf, dan jantung.

"Diabetes tipe 2 dan peradangan saling terkait erat, dengan masing-masing kondisi memperburuk kondisi lainnya," kata University of Utah.

Penelitian lain menunjukkan bahwa daun ketumbar efektif untuk menunda kejang epilepsi.

"Secara spesifik, kami menemukan satu komponen daun ketumbar, yang disebut dodecenal, berikatan dengan bagian tertentu dari saluran kalium untuk membukanya, sehingga mengurangi eksitabilitas seluler. Penemuan spesifik ini penting karena dapat mengarah pada penggunaan daun ketumbar yang lebih efektif sebagai antikonvulsan, atau modifikasi dodecenal untuk mengembangkan obat antikonvulsan yang lebih aman dan efektif," kata Dr. Geoff Abbott, seorang profesor di U.C. Irvine.

Daun ketumbar juga berpotensi memberikan efek positif bagi kesehatan mental.

Sebuah studi pada hewan menunjukkan bahwa ketumbar mungkin sama efektifnya dengan Valium dalam mengurangi gejala kecemasan. Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana hal itu dapat terjadi pada manusia.

Ketumbar telah dikonsumsi setidaknya selama 8.000 tahun, dan ditemukan di makam Raja Mesir Tutankhamun. Sebagai salah satu herba tertua yang diketahui, ketumbar digunakan dalam ramuan China, yang diyakini dapat memberikan keabadian, menurut University of Wisconsin.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Masuk 5 Besar Kasus Diabetes Tertinggi di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular