9 Kebiasaan Finansial yang Bikin Sulit Kaya dan Cara Atasinya

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Jumat, 21/11/2025 08:00 WIB
Foto: Ilustrasi Menabung (Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Ternyata banyak kebiasaan finansial yang tidak disadari justru menghambat peluang mereka untuk mencapai kekayaan. Kebiasaan seperti pengeluaran berlebihan serta gaya hidup konsumtif sering kali menjadi faktor utama yang menghalangi pencapaian kesejahteraan finansial.

Dalam unggahan media sosial di X, akuntan Nitin Kaushik menyoroti 9 kesalahan keuangan yang dilakukan kebanyakan orang tanpa disadari dan menyarankan cara untuk menghindarinya.

Berikut adalah paparannya dilansir Economics Times.


1. Menggabungkan asuransi dengan investasi

Memiliki asuransi yang sekaligus menjadi investasi terdengar meyakinkan. Kenyataannya, asuransi ditambah imbal hasil keduanya tidak efektif.

Perlu diketahui, asuransi melindungi keluarga Anda, sedangkan investasi dapat meningkatkan kesehatan finansial Anda.

2. Menandatangani pinjaman untuk orang lain

Meski terkesan tulus dan membantu, jika orang yang dibantu terlambat membayar utang, maka skor kredit Anda akan terdampak. Kedermawanan dalam memberi uang seharusnya tidak sampai membantu orang mendapatkan pinjaman.

3. Membayar kartu kredit hanya "jumlah minimum" 

Ini adalah kebiasaan yang membunuh kekayaan secara diam-diam. Sebab, kebiasaan membayar tagihan kartu kredit dengan jumlah minimum akan menjadi bom waktu.

"Satu kali cicilan yang terlewat akan menurunkan skor kredit Anda, meningkatkan biaya pinjaman di masa mendatang, dan menjebak Anda dalam siklus utang," kata Nitin.

4. Berinvestasi pada sesuatu yang tidak Anda pahami

Investasi merupakan salah satu metode paling efektif meraih tujuan finansial dan menumbuhkan kekayaan dalam jangka panjang. Namun jika keliru mengambil keputusan, bukan tidak mungkin investasi malah menghambat pertumbuhan kekayaan.

Keputusan investasi yang didasarkan pada tips dan jebakan takut ketinggalan (FOMO) menyebabkan keputusan keuangan yang buruk.

5. Menghabiskan lebih banyak uang hanya karena penghasilan lebih

Bukan hanya masalah gaji, tapi bagaimana kita mengelola uang yang masuk juga bisa memengaruhi kekayaan Anda. Tanpa pengelolaan yang baik, meski dengan gaji besar, pengeluaran bisa saja lebih besar daripada pemasukan.

Gaya hidup yang berlebihan membuat sulit kaya. Seseorang tidak menjadi kaya dengan penghasilan lebih, tapi karena menabung dan berinvestasi lebih banyak.

Inflasi gaya hidup, dorongan terus-menerus untuk meningkatkan dan menyesuaikan diri dengan gaya hidup tertentu, telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang salah mengartikan kekayaan yang tampak sebagai kesuksesan finansial. Dalam upaya ini, mereka menghabiskan semua penghasilan mereka dan tidak menabung.

6. Membeli mobil baru dengan cicilan

Membeli mobil baru melalui cicilan dianggap sebagai salah satu keputusan finansial paling merugikan. Sebab, mobil kehilangan hampir 20% nilainya di hari pertama keluar dari showroom. Sementara itu, pemilik tetap terbebani dengan cicilan bulanan yang disertai bunga. 

Belilah mobil saat Anda mampu membelinya dengan nyaman, bukan karena emosi atau gengsi.

7. Berinvestasi hanya di satu tempat

Diversifikasi bukanlah hal yang rumit, melainkan cara bertahan hidup. Investasikanlah dana Anda di beberapa instrumen yang berbeda, seperti saham, properti, dan emas.

Portofolio yang baik akan tumbuh, bahkan ketika satu bagian jatuh. Kekayaan dibangun secara diam-diam melalui keseimbangan, bukan adrenalin.

8. KPR yang terlalu besar

Semua orang bermimpi memiliki rumah yang bagus, tetapi jika cicilan rumah 40-50% dari gaji Anda, maka Anda akan kesulitan menutupi pengeluaran lainnya.

Pastikan cicilannya di bawah 25%. Cicilan rumah yang tinggi menggerogoti tabungan, mengurangi likuiditas, dan membatasi fleksibilitas karier.

9. Pinjaman instan

Meski menjadi pilihan terbaik karena proses pencairan yang tepat tapi ada bunga tahunan yang besar sekitar 40-50%. Ini seperti meminjam dari diri Anda di masa depan dengan premi yang sangat besar.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jakarta Jadi Magnet Ekonomi Baru lewat FFWS 2025