Sering Dianggap Flu, Gejala Ringan Ini Bisa Jadi Tanda Kanker Paru

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Sabtu, 15/11/2025 11:30 WIB
Foto: Infografis/ Ini 7 Tanda Paru-Paru Kamu Sudah Rusak karena Polusi/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit penyebab kematian tertinggi salah satunya adalah kanker paru. Bahkan, kanker paru sering disebut sebagai silent killer karena tidak menimbulkan gejala jelas pada tahap awal, bahkan banyak orang mengira hanya terkena flu biasa atau kelelahan.

Konsultan Onkologi Medis Ahli Kanker Paru dari Parkway Cancer Centre (PCC) Dr Lim Hong Liang menjelaskan, kanker paru berasal dari ketika sel-sel abnormal yang tumbuh tanpa kendali di jaringan paru. Bahkan, sel tersebut dapat menyebar ke organ lain seperti otak, tulang, atau hati.


"Batuk berkepanjangan, sesak napas, atau nyeri dada sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda awal kanker paru," jelas Dr. Lim mengutip detik, Sabtu (15/11).

Namun, kanker paru dapat terdeteksi sedini mungkin melalui CT scan dosis rendah. Proses tersebut dapat membantu menemukan kanker sebelum gejala muncul, sehingga peluang kesembuhan lebih tinggi.

"Semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar kemungkinan diobati secara efektif," katanya.

Gaya hidup yang kurang sehat dapat memicu sel kanker mulai dari kebiasaan merokok. Selain itu, paparan asap rokok pasif, polusi udara, hingga zat kimia industri juga dapat memicu sel kanker.

Bahkan, tren baru seperti vape atau rokok elektrik juga bukan solusi aman.

Jika dulu kemoterapi menjadi andalan utama dalam pengobatan kanker, seiring dengan kemajuan teknologi, kini pengobatan kanker paru sudah lebih maju. Pasien dapat menjalani bertarget dan imunoterapi.

"Pasien bisa hidup dua hingga tiga kali lebih lama dibandingkan kemoterapi biasa," ungkapnya.

Misalnya saja, terapi EGFR Tyrosine Kinase Inhibitor (TKI) yang terbukti efektif untuk pasien kanker paru stadium lanjut dengan mutasi gen EGFR. Sekitar 80% pasien mengalami perbaikan gejala dalam beberapa minggu pertama.

Terapi imunoterapi membantu sistem imun tubuh mengenali dan melawan sel kanker. Beberapa pasien bahkan bisa hidup lebih dari lima tahun setelah terapi ini.

Dr Lim menambahkan, setiap pasien perlu pendekatan holistik yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan emosionalnya.

"Tujuan kami bukan hanya memperpanjang usia, tapi juga menjaga kualitas hidup pasien," ujarnya.

Masyarakat perlu mengetahui gejala awal kanker paru yang ringan dan sering dianggap flu atau infeksi biasa.

Beberapa yang harus diwaspadai sebagai berikut:

- Batuk yang tidak kunjung reda atau semakin parah

- Batuk berdarah atau keluar dahak berwarna karat

- Sesak napas tanpa sebab yang jelas

- Nyeri dada atau bahu, terutama saat menarik napas dalam atau batuk

- Suara serak atau perubahan suara yang berlangsung lama

- Sering mengalami infeksi paru seperti bronkitis atau pneumonia

- Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan tanpa sebab jelas

- Mudah lelah atau tubuh terasa lemah terus-menerus


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Viral Robot Humanoid AI Pertama Rusia Terjatuh di Debut Perdana