Menkes Ungkap Alasan Warga RI Berobat ke Malaysia, Bukan Cuma Murah
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin blak-blakan soal penyebab banyaknya warga Indonesia lebih memilih berobat di Malaysia dan Singapura di dalam negeri. Menurut menteri yang akrab disapa BGS tersebut, alasan utamanya bukan hanya soal harga yang murah, tetapi juga kualitas layanan kesehatan.
Dia mencontohkan, Malaysia mampu memberikan kualitas diagnostik, administrasi, hingga hospitality yang jauh lebih baik dari Indonesia. Hal inilah yang belum bisa didapatkan di rumah sakit milik pemerintah.
"Di Malaysia masuk rumah sakit langsung ketemu dokter, di kita mungkin bisa 3-5 jam," kata Menteri Kesehatan, saat berbicara di Health Summit 2025 di 25 Hours Hotel Jakarta, Rabu (13/8/2025).
"Kualitas diskusi dengan dokter juga sangat jauh. Di Malaysia mereka bisa dapat 15-30 menit, di rumah sakit Kemenkes mungkin cuma 3 menit."
Menurut BGS, pihaknya berambisi untuk mengejar ketertinggalan tersebut dengan membenahi kualitas layanan di seluruh rumah sakit di bawah Kemenkes. Dalam 10-15 tahun mendatang, kata dia, bukan tak mungkin dokter-dokter Indonesia justru yang akan dicari oleh warga dunia.
Pemerintah sendiri belum lama ini meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, sebuah kompleks pariwisata medis terintegrasi pertama di Indonesia, mencakup rumah sakit, klinik spesialis, pusat riset medis, hotel, serta pusat konvensi. Keberadaan KEK Sanur ditargetkan dapat mengurangi jumlah warga Indonesia yang berobat ke luar negeri, sekaligus menjadi magnet bagi wisatawan medis mancanegara.
"Dalam 10-15 tahun akan terjadi kebalikan, orang Singapura dan Malaysia bisa ke sini karena hospitality kita bagus."
(hsy/hsy)