5 Skill Wajib Dimiliki Gen Z & Milenial di Era Gempuran AI

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 08/08/2025 09:35 WIB
Foto: Brooke Cagle via Unsplash
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah bukan rahasia lagi bahwa kemajuan artificial intelligence (AI) terus mentransformasi hampir semua sektor industri. Hal itu menunjukkan bagaimana teknologi ini mendorong industri baru dan membuka peluang bagi tenaga kerja dengan keahlian yang tepat.

Di era kecerdasan buatan, para pekerja dan calon pekerja dipaksa untuk beradaptasi dan mengembangkan skill yang belum terjangkau AI.

Kendati demikian, kehadiran AI bukanlah sinyal bahwa semua pekerjaan akan tergantikan oleh mesin. Sebaliknya, hal ini memberikan kesempatan bagi manusia untuk berfokus pada peran-peran yang tak dapat digunakan oleh mesin, seperti berpikir kreatif, berempati, mengambil keputusan kompleks, dan membangun hubungan.


Berikut adalah beberapa ketrampilan tambahan yang harus dimiliki agar tetap relevan dan mampu bersaing di era digital mengutip CNBC Make It.

1. Jadilah pembelajar sepanjang hayat

Jangan berhenti belajar, karena orang-orang paling sukses secara aktif mencari pengetahuan dan keahlian baru.

Mereka memahami bahwa mengabaikan perubahan yang tidak Anda sukai, terutama dalam hal teknologi, adalah jebakan berbahaya yang dapat menyebabkan kemunduran. Keluarlah dari gelembung informasi Anda yang biasa.

Tahan keinginan untuk terpaku hanya pada orang-orang dari latar belakang yang sama, yang semuanya memandang dunia dengan cara yang sama.

Ikuti kelas AI atau jalin hubungan dengan rekan kerja yang berada di berbagai tahap karier, terutama mereka yang lebih muda dan mendalami teknologi.

2. Seimbangkan skill dan empati

AI memang bagus dalam logika dan analisis data, tetapi tidak memiliki kapasitas untuk pemahaman emosional yang sesungguhnya.

Di sinilah peran manusia menjadi sangat penting dan tidak bisa digantikan oleh AI. 

Untuk melatih empati, banyaklah mengobrol dengan orang dari berbagai latar belakang dan cobalah tempatkan diri Anda di posisi mereka.

3. Berpikir dalam ekosistem

Mampu memahami posisi Anda dalam ekosistem yang lebih luas merupakan keterampilan yang semakin penting.

Misalnya, Seth Bodnar, Presiden Universitas Montana, perlu menyeimbangkan beragam konstituen, mulai dari mahasiswa, alumni, fakultas, administrator, pemerintah, hingga pemberi kerja, dan bahkan kota-kota tempat kampusnya berada.

Bagaimana menyeimbangkan kebutuhan masing-masing pihak, dan bagaimana masing-masing berinteraksi satu sama lain, membantu memastikan bahwa gesekan antar pihak kunci dapat dikurangi jika terjadi konflik.

Keberhasilan datang dari cara Anda mengenali bagaimana berbagai sektor saling memengaruhi, dan bagaimana inovasi seringkali datang dari luar kebiasaan.

4. Fokus pada membangun hubungan

Para profesional yang sukses biasanya memiliki hubungan yang kuat di dalam dan di luar organisasi mereka untuk mendapatkan insight penting yang mungkin terlewatkan.

Seorang engineer mungkin memandang hambatan pelanggan secara berbeda dari seorang sales, dan petugas di lapangan sering kali mengidentifikasi kesenjangan operasional yang mungkin diabaikan oleh para eksekutif.

Mencari masukan dari orang-orang di semua tingkatan mempertajam pengambilan keputusan dan membantu mencegah kelalaian yang merugikan.

5. Membiasakan diri dengan perubahan yang konstan

Revolusi AI itu nyata, dan alih-alih takut akan hal ini, kita seharusnya melihatnya sebagai peluang untuk berevolusi dan tumbuh.

Corie Barry, CEO Best Buy, memberikan nasihat berharga.

"Karyawan yang terus berkembang adalah mereka yang bersedia melakukan hal-hal yang sama sekali berbeda dari masa lalu," paparnya.

Dengan mengembangkan skill manusia, memahami ekosistem industri, merangkul perubahan, dan berfokus pada hubungan internal dan eksternal, Anda dapat membangun karier yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di era AI.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kisah Marshel Widianto, Dulu Susah Kini Hidup Ala Rich People