Taylor Swift Dituding Pakai Bantuan AI untuk Promosi Album Baru

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
08 October 2025 17:10
Penyanyi Taylor Swift menunggah promo CD Deluxe Edisi Terbatas
Foto: Taylor Swift (Instagram/taylorswift)

Jakarta, CNBC Indonesia - Musisi dan penyanyi Taylor Swift tengah menjadi sorotan setelah dituduh menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mempromosikan album terbarunya, The Life of a Showgirl. Padahal, pelantun "Anti-Hero" itu selama ini dikenal vokal menentang penyalahgunaan teknologi AI, terutama dalam penyebaran informasi palsu.

Promosi album tersebut dilakukan dalam bentuk permainan berburu petunjuk di 12 kota di dunia. Para penggemar diminta menemukan 12 pintu berwarna oranye yang dilengkapi kode QR.

Setelah dipindai, kode itu menampilkan video pendek yang disebut-sebut memperlihatkan tanda-tanda hasil buatan AI. Salah satu video menunjukkan bar bergaya Art Nouveau dengan gambar rumah yang buram dan buku yang hurufnya hilang.

Pada adegan lain, jari bartender tampak menyatu dengan serbet oranye yang dipegangnya. Sementara di Barcelona, penggemar menemukan video gym di gedung tinggi dengan alat-alat olahraga yang terlihat tidak sejajar dan ini ciri khas hasil render AI. Meski teknologi video AI bukan hal baru, banyak penggemar kecewa melihat Swift tampak ikut menggunakannya.

"Selama ini dia berbicara soal hak seniman dan melawan eksploitasi digital, tapi sekarang malah begini. Ironis sekali," tulis seorang pengguna Reddit dikutip dari Euro News, Rabu (8/10/2025). "Tidak mungkin Taylor juga pakai AI. Dia terlalu kaya untuk ini," tulis lainnya.

Sebelumnya, Swift memang pernah menjadi korban penyalahgunaan AI. Tahun lalu, beredar gambar palsu dirinya yang tampak mendukung kampanye Presiden AS Joe Biden. Kala itu ia menulis di Instagram, peristiwa itu membangkitkan ketakutannya terhadap bahaya AI dan penyebaran disinformasi.

Sampai kini, pihak Swift belum mengonfirmasi atau membantah apakah video promosi tersebut memang dibuat dengan bantuan AI. Kontroversi ini muncul di tengah meningkatnya gugatan hukum terhadap perusahaan teknologi yang melatih model AI dengan materi berhak cipta tanpa izin.

Pada Senin (6/10/2025), perusahaan AI Anthropic gagal membatalkan sebagian gugatan yang diajukan sejumlah penerbit musik, termasuk Universal Music Group, terkait dugaan pelanggaran hak cipta lirik lagu. Selain Anthropic, beberapa perusahaan besar seperti OpenAI, Meta, dan Microsoft juga menghadapi tuntutan serupa, dan asilnya beragam, namun kasus-kasus tersebut menunjukkan meningkatnya ketegangan antara dunia kreatif dan industri teknologi dalam era AI yang kian pesat.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocoran Album Terbaru Taylor Swift, Ada Kolab dengan Sabrina Carpenter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular