Ekonom: Gen Z Paling Rentan Kena PHK, Ini Pemicunya

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
21 August 2025 08:00
Ilustrasi PHK. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi PHK. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masifnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) di dunia kerja telah berimbas pada pengurangan jumlah tenaga kerja di berbagai industri. 

Joseph Briggs, ekonom senior di Goldman Sachs mengatakan para pekerja Gen Z di bidang teknologi adalah yang paling beresiko digantikan oleh teknologi ini.

Melansir Times of India, peringatan ini sejalan dengan meningkatnya data pengangguran dan PHK besar-besaran pada tahun 2025. Hal ini tampak meresahkan bagi generasi programmer dan engineer berikutnya.

Meskipun adopsi AI masih dalam tahap awal, dampaknya sudah terlihat. Perusahaan menggunakan AI generatif untuk melakukan tugas-tugas rutin, mengurangi biaya, dan merestrukturisasi departemen. Ketika perusahaan merasa butuh untuk melakukan pengurangan pekerja, para karyawan baru yang fresh graduate seringkali menjadi korbannya.

Bagi Gen Z, revolusi AI lebih seperti ancaman, bukan peluang.

AI, PHK, dan menyusutnya jalur karier untuk Gen Z

Menurut data Goldman Sachs, pengangguran di kalangan pekerja teknologi berusia 20 hingga 30 tahun telah meningkat sekitar 3 poin persentase sejak awal 2025. Lonjakan ini jauh lebih tinggi daripada pekerja yang lebih tua atau profesional yang lebih muda di sektor lain.

Industri teknologi sendiri telah mengalami lebih dari 50.000 PHK tahun ini, dengan Microsoft, Meta, dan Google sebagai kontributor terbesar.

Banyak dari PHK ini terkait dengan AI yang mengambil alih tugas-tugas repetitif atau tingkat pemula yang biasanya diberikan kepada karyawan junior.

Lowongan pekerjaan untuk peran semacam itu juga menurun tajam, dengan lowongan di AS turun 35 persen sejak 2023. Kesenjangan yang semakin besar antara pendidikan dan permintaan perusahaan ini mempersulit Gen Z untuk membangun karier yang stabil.

Hampir separuh pencari kerja Gen Z kini percaya bahwa AI telah mengurangi nilai gelar sarjana mereka. Banyak profesional muda kini beralih ke pelatihan intensif, sertifikasi, dan usaha kewirausahaan untuk mencari relevansi dan bertahan hidup. 


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Marak Perusahaan Pecat Karyawan Gen Zen, Ini 10 Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular