Viral Pariwisata 'Tangan Kosong' di Kyoto, Cek Penjelasannya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
14 January 2024 16:45
Kimono-clad women wearing face masks to protect against the spread of the coronavirus pose for a selfie while visiting a Shinto Shrine as they celebrate Coming-of-Age, turning 20 years old, the traditional age of adulthood in Japan, Monday, Jan. 11, 2021, in Tokyo. Most of the city hosted ceremonies were cancelled due to a state of emergency. (AP Photo/Kiichiro Sato)
Foto: Sejumlah warga menggunakan Kimono di Tokyo, Jepang. (AP Photo/Kiichiro Sato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kunjungan wisatawan di Kyoto, Jepang tengah meroket. Namun hal ini malah menimbulkan permasalahan sosial di kawasan itu. Akibatnya, Negeri Sakura tengah mendorong kampanye pariwisata baru, yakni 'Pariwisata Tangan Kosong'. Apa itu?

Dilansir, Japan Today, Sabtu (13/1/2024), bangkitnya sektor pariwisata usai pandemi cenderung mendorong gelombang turis yang sangat besar atau overtourism. Hal itu menjadi menimbulkan masalah macet dan gesekan turis dan warga lokal. Kondisi ini membuat Pemerintah Kyoto mendorong kampanye pariwisata 'tangan kosong.'

Pariwisata 'tangan kosong' mendorong turis liburan tanpa membawa tas besar atau koper. Sebab, banyaknya barang bawaan ini menimbulkan ketidaknyamanan dan kemacetan.

"Pariwisata tangan kosong bagian dari strategi melawan overtourism yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pengunjung secara keseluruhan," seperti dikutip dari Detikcom.

Lalu, bagaimana jika turis sudah terlanjur membawa tas?

Pemerintah Jepang sudah mengeluarkan solusi mengenai hal itu dengan menambah perusahaan penitipan bagasi sementara, yang semula hanya ada 4 perusahaan kini menjadi 63 perusahaan. 

Jasa penitipan barang ini bisa diintegrasikan dengan Google Maps untuk memfasilitasi pencarian loker terdekat.

Menurut seorang pejabat pemerintahan kota, beberapa pengemudi bus kini telah melaporkan penurunan jumlah penumpang yang membawa tas besar. Saat ini pemerintah kota siap untuk menggalakkan upaya mempopulerkan pariwisata dengan tangan kosong.

"kita perlu mengkomunikasikan informasi yang relevan secara terus menerus dan berulang," kata Pejabat itu.

 

 


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Geger Ancaman Teroris, Taman Hello Kitty Tokyo Ditutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular