Viral, Turis China Dituduh Curi Listrik Saat Liburan di Jepang

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
07 May 2025 11:30
TOKYO, JAPAN - JULY 31: People walking in the street wear a protective mask as a precaution against the coronavirus (Covid-19) on July 31, 2022 in Tokyo, Japan. Japanese capital is swept by a heat wave whose temperature reaches 38 degrees Celsius and more in certain districts and suburbs close to the city. While Japan is facing a new wave of Covid-19 contamination in recent days, the capital is recording contamination records this week amounting to 40,000 people in just one day, a number never recorded in such a short time in Japan. Following the growing number of infected people in Tokyo, several major events related to the summer season have been canceled or restricted in order to contain the spread of the new omicron strain of Covid-19. (Photo by David Mareuil/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang influencer asal Jepang memicu perdebatan di media sosial setelah menuduh turis China mencuri listrik karena menggunakan colokan umum di tempat publik. Ia bahkan meminta para turis tersebut pulang ke negara asal jika tak bisa mematuhi aturan.

Influencer bernama Hezuruy, yang memiliki lebih dari 400 ribu pengikut di media sosial, memposting foto seorang turis China yang duduk di lantai sambil mengisi daya ponsel di sebuah colokan umum.

"Peringatan: mencuri listrik adalah tindakan kriminal. Banyak turis China mencabut penutup atau lakban demi bisa mengisi daya," kata Hezuruy dalam unggahan 25 April lalu, dikutip laman South China Morning Post, Rabu (7/5/2025).

Hezuruy juga menyebut ada turis yang menggunakan colokan di toilet difabel untuk waktu lama, hingga mengganggu pengguna lain, terutama orang tua dengan anak kecil. "Jika kalian tidak mengikuti aturan umum, pulang saja ke negera asal kalian," kata ia menambahkan di unggahannya.

Komentarnya yang bernada provokatif langsung memicu perdebatan sengit di media sosial Jepang. Hingga saat ini, unggahan tersebut sudah ditonton lebih dari 8,4 juta kali dan disukai 61 ribu akun.

Sebagian warganet Jepang mendukung kritik sang influencer dan menyebut turis harus memahami aturan setempat, terutama jika ada penutup atau peringatan yang jelas. Namun tak sedikit pula yang menilai pernyataan Hezuruy bersifat diskriminatif dan secara terang-terangan menargetkan warga China.

"Bahasanya kasar dan menyerang kebangsaan tertentu," tulis salah satu komentar. Sementara netizen China menanggapi dengan sindiran. "Silakan datang ke China, di sini Anda bisa isi daya ponsel gratis di mana saja," tulis seorang pengguna.

Di Jepang, penggunaan colokan listrik publik tanpa izin, termasuk di stasiun atau pusat perbelanjaan, dianggap ilegal dan bisa berujung pidana. Pada 2010, seorang pria di Osaka dipenjara setahun karena menggunakan listrik senilai kurang dari 1 yen dari colokan bersama di gedung apartemennya.

Meski begitu, peristiwa ini juga menyoroti minimnya infrastruktur ramah wisatawan di Jepang. Banyak netizen mempertanyakan mengapa negara dengan reputasi layanan terbaik di Asia tak menyediakan lebih banyak fasilitas isi daya gratis bagi pelancong asing.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuma Turis dari Negara Ini yang Bisa Liburan di Korea Utara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular