5 Kekacauan Konser Coldplay, Tiket Double hingga Pintu Jebol

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
16 November 2023 12:35
Konser Coldplay di SUGBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023) malam. (Tripa Ramadhan/detikcom)
Foto: Konser Coldplay di SUGBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023) malam. (Tripa Ramadhan/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konser Coldplay 'Music of the Spheres World Tour' Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) akhirnya rampung digelar pada Rabu (16/11/2023) malam.

Meskipun sukses menghibur dan menciptakan memori berkesan baru bagi puluhan ribu penggemar, Coldplay 'Music of the Spheres World Tour' Jakarta ternyata masih tak luput dari sederet masalah. Usai konser, tidak sedikit warganet yang melaporkan berbagai masalah selama pelaksanaan konser, terutama sebelum memasuki area konser, melalui X (sebelumnya Twitter).

Masalah tersebut seperti ditipu calo, tiket asli tidak dapat dipindai dan telah digunakan oleh orang yang tidak diketahui, penonton disabilitas yang sulit mengakses konser, banyak penonton yang masuk tanpa tiket, hingga pintu konser dijebol.

CNBC Indonesia telah meminta izin kepada setiap pengunggah untuk mengutip laporannya melalui X. Berikut rangkumannya.

1. Penipuan tiket hingga Rp15 miliar

Penonton konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno terlihat padat, Rabu (15/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Penonton konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno terlihat padat, Rabu (15/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Seluruh pelaksanaan konser atau festival musik di Indonesia tidak pernah terlepas dari kehadiran calo, termasuk Coldplay 'Music of the Spheres World Tour' Jakarta. Biasanya, para calo menjual tiket dengan harga yang sangat mahal. Tidak hanya itu, banyak pula calo yang menipu calon pembeli dengan mendadak menghilang saat sudah menetapkan janji temu atau memberikan tiket palsu.

Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia di GBK, para calo di lokasi menjual tiket dengan harga yang sangat mahal. Salah satunya adalah tiket kategori festival yang dijual Rp7 juta hingga Rp8,5 juta, padahal harga resmi dari promotor adalah Rp3,5 juta.

Salah satu pengguna X (@AndrianiMaria12) mengaku bahwa ia ditipu oleh calo yang menjual tiket CAT 6, padahal sudah membuat janji temu untuk transaksi tiket. Berdasarkan utas yang diunggah, bukti-bukti Andriani menunjukkan bahwa pelaku menggunakan KTP palsu sebagai identitas.

"ALERT PENIPU COLDPLAY CAT 6!!! Udah sampe COD (cash on delivery) gaes. [...] Ternyata dikasih double tiket gua wkwk gak bisa masuk!!" tulis Andriani, Rabu (15/11/2023) sore.

Selain Andriani, pengguna X lain (@tokoparmo) mengungkapkan kasus penipuan tiket 'bayangan' Coldplay senilai Rp15 miliar. 

"PENIPUAN [atas nama] GHISCA DEBORA ARITONANG. Penipu tiket bayangan Coldplay sebesar Rp15 miliar dengan cara merotasi 100 tiket yang dimilikinya seakan-akan memiliki 8000 tiket," tulis @tokoparmo, dikutip Kamis (16/11/2023).

"Salah satu sumber mengatakan duit tersebut telah dipindahkan ke Bank di Negara Belanda agar tidak dapat disita dan tidak dikembalikan," jelas akun yang sama.

2. Tiket Double

Penonton konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno terlihat padat, Rabu (15/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Penonton konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno terlihat padat, Rabu (15/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Hingga hari ini, tidak sedikit para pemegang tiket yang kecewa karena tidak bisa memasuki area konser Coldplay di GBK. Padahal, tiket yang diperoleh adalah hasil 'war' secara mandiri pada Mei 2023 lalu dan atas nama pribadi.

Pengguna X (@farahfadhs) mengaku tidak diizinkan untuk memasuki area konser oleh panitia karena barcode tiket yang dimiliki sudah dipindai oleh penonton lain, padahal tiket yang dimilikinya adalah atas nama pribadi.

"Beli tiket Coldplay barcode ke double-double, promotornya cuma bilang "ya gimana kak udah dipake"???? APA SOLUSINYA [...]???? Banyak yang tiket atas nama sendiri GAK BISA MASUK JUGA dibilang udah kepake," ungkap @farahfadhs.

"Yang bikin makin kocak, gw pegang 2 tiket, gw tanya dong itu pada ke scan jam berapa, MASA JAM KE SCAN-NYA ADA 4??? Berarti dah kepake 2x sebelum gw pake? ENGGAK MASUK AKAL," lanjutnya dalam sebuah utas.

Tidak hanya @farahfadhs, pemilik akun @masmasaj juga mengaku tidak dapat memasuki area konser karena barcode tiket yang dimiliki sudah dipindai sebelum pintu masuk dibuka.

"Sama saya beli tiket atas nama pribadi 4 tiket 16,8jt gabisa di scan. Katanya udah masuk dari jam 13.00-14.00. GATENYA DIBUKA JAM 17.30 Kok bisa ada keterangan udah di scan jam 13.00-14.00," ungkap @masmasaj.

3. Penonton Disabilitas Sulit Memasuki Konser

Sebelum pelaksaan konser, pihak promotor, PK Entertainment, menyebutkan bahwa konser Coldplay 'Music of the Spheres World Tour' Jakarta menyediakan pintu masuk khusus bagi penonton berkebutuhan khusus, seperti pengguna kursi roda, pengguna kruk, hingga perempuan hamil.

"Anda harus menunjukkan sertifikat medis sebagai bukti disabilitas. Penyelenggara hanya menerima sertifikat medis yang sah dari institusi dan dokter yang sah," tegas PK Entertainment dalam aturan konser, dikutip Kamis (16/11/2023).

Namun, kenyataan berbeda dengan apa yang dijanjikan oleh promotor. Pengguna X (@romeogadungan) mengungkapkan bahwa ia dan penyandang disabilitas lainnya sempat kesulitan untuk memasuki area konser.

Menurutnya, para penonton berkebutuhan khusus sempat dioper ke berbagai pihak akibat panitia yang tidak memahami solusi dari keluhan. Bahkan, para pengguna kursi roda sempat disarankan untuk pindah ke area nonton yang tidak seharusnya.

Ketika para calon penonton dengan kebutuhan khusus berkumpul untuk meminta solusi, panitia mengaku bahwa area khusus disabilitas sudah penuh dan ditempati oleh pemegang tiket biasa.

"Perwakilan datang dan bilang area wheelchair udah penuh. Diisi orang-orang pemegang tiket biasa yang somehow pake kursi roda pas hari H. Katanya "kecelakaan" deket-deket konser," ujar pengguna bernama Tirta.

"Jadi mereka pake kursi roda dan minta ditempatkan sama panitia di bagian kursi roda. Sementara pemegang tiket wheelchair yang dari awal ngurusin surat dari RS, dll. harus rela pindah ke bagian yang ada tangga-tangganya. Itu solusi dari panitia," lanjutnya.

Setelah mengalami berbagai kendala, para penonton berkebutuhan khusus akhirnya bisa memasuki area konser meskipun dengan berbagai kondisi yang kurang memuaskan.

4. Pintu Konser 'Jebol'

Salah satu video yang diunggah di X menunjukkan momen saat para penonton yang tidak memiliki tiket menyeruduk pintu masuk area konser. Terlihat, para penonton saling dorong dengan panitia crowd control.

"Darkside of #ColdplayInJakarta concert. Kalah sama fans bola lo soal ketertiban!" tulis pengguna @Asterixscrm_nl.

Sementara itu, akun @gitanisme turut mengunggah momen pintu masuk area konser Coldplay 'dijebol' oleh pengunjung tanpa tiket dari sisi lain stadion. Menurut @gitanisme, pintu yang 'dijebol' adalah pintu masuk kategori Ultimate Experience.

"Gate Ultimate jebol guys," tulis @gitanisme.

Dalam video tersebut, terlihat puluhan pengunjung dari luar area berlarian memasuki stadion.

"Pada berhasil jebolin pagar barikadenya Ultimate Experience tadi, jadi ga kekontrol.. Pada lari ke CAT 5 sih tadi," ungkap @gitanisme.

5. Pengemudi Ojek Daring Ricuh

Kekacauan ternyata juga terjadi setelah konser Chris Martin dkk di Jakarta berakhir. Menurut pengakuan pengguna @jwlinopher, para pengemudi ojek daring sempat ricuh dengan petugas keamanan dan pihak kepolisian di pintu 10 GBK.

Menurut @jwlinopher, kericuhan berawal dari pengemudi ojek daring yang memaksa untuk masuk ke dalam area GBK.

"Driver-driver pada nangkring di depan gate 10, tapi di dalem area GBK gitu. Terus kayaknya ada yang ngobrol sama security kalo boleh masuk tapi lepas jaket. Beberapa driver udah ada yang masuk tapi tiba-tiba pagarnya ditutup lagi padahal driver lain udah nguler mau masuk," jelas @jwlinopher kepada pengguna lain.

Salah satu penonton konser Coldplay, Abel Timothy, mengaku sempat kesulitan memesan jasa ojek daring. Sebab, para pengemudi sengaja mematikan aplikasi dan memilih untuk mematok tarif dengan harga yang lebih mahal dari argo aplikasi.

"Aku tanya ke tujuh sampai delapan ojek, ke Tebet doang seharga tiket kereta Whoosh. Semua driver minta Rp200 ribu sampai Rp250 ribu, padahal di aplikasi cuma Rp30 ribu," ungkap Abel kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/11/2023).

"Aku sudah coba tawar jadi Rp75 ribu, tapi tetap enggak mau. Maunya Rp150 ribu paling murah. Akhirnya aku naik TransJakarta ke Stasiun Dukuh Atas buat pesan ojol (ojek online) dari sana pakai harga normal," lanjutnya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sandi Beberkan Alasan Coldplay Cuma Konser Sehari di Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular