Studi: Ini Faktor yang Prediksi Perselingkuhan di Masa Depan

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
02 October 2023 09:50
Ilustrasi patah hati
Foto: Kelly Sikkema via Unsplash

Jakarta, CNBC Indonesia - Perselingkuhan adalah mimpi buruk dalam setiap hubungan. Ada banyak alasan yang menjadi faktor pendorong seseorang untuk terlibat dalam perselingkuhan. Namun, sebuah penelitian menemukan bukti yang mendukung anggapan bahwa tukang selingkuh tak akan tobat. 

Mengutip IFL Science, peneliti dari University of Denver ingin melihat apakah perselingkuhan dalam hubungan sebelumnya merupakan faktor risiko perselingkuhan di masa depan dalam hubungan selanjutnya.

Untuk melakukan hal ini, mereka mengamati 484 orang dan bertanya kepada mereka tentang aktivitas seksual mereka di luar hubungan mereka saat ini (apakah mereka pernah selingkuh atau tidak) serta apakah mereka curiga pasangan mereka selingkuh. Para peneliti kemudian mengamati orang-orang ini, mulai dari hubungan saat ini hingga hubungan berikutnya, untuk mengukur apakah orang-orang yang mengatakan bahwa mereka pernah selingkuh di hubungan pertama akan terus selingkuh di hubungan berikutnya.

Penelitian yang dilakukan selama lima tahun ini menemukan bahwa orang yang pernah selingkuh dalam hubungan pertamanya ternyata tiga kali lebih besar kemungkinannya untuk mengkhianati pasangan berikutnya dibandingkan mereka yang tetap setia.

Studi tersebut juga menemukan bahwa mereka yang mencurigai pasangan pertamanya berselingkuh, memiliki kemungkinan empat kali lebih besar untuk curiga bahwa pasangan berikutnya berselingkuh.

Anehnya, orang-orang yang mengetahui dengan pasti bahwa pasangan pertama mereka telah berselingkuh, dibandingkan hanya mencurigainya, memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk melaporkan bahwa pasangan berikutnya juga telah berselingkuh.

Dalam penelitian yang berjudul Once a Cheater, Always a Cheater? Serial Infidelity Across Subsequent Relationships menunjukkan bahwa perselingkuhan sebelumnya merupakan faktor risiko penting perselingkuhan dalam hubungan berikutnya.

Pada dasarnya, jika seorang pernah berkhianat sebelumnya, besar kemungkinan mereka akan melakukannya lagi di kemudian hari.

Para psikolog juga mengontrol faktor risiko demografis, gender, dan status perkawinan. Jadi jika mereka selingkuh pada hubungan pertama dengan seseorang yang belum mereka nikahi, kemungkinan besar mereka akan selingkuh pada hubungan kedua meskipun kali ini mereka sudah menikah.

Para penulis mengakui bahwa ukuran sampelnya kecil, dan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Namun, mereka berharap penelitian ini dapat mengarah pada intervensi baru untuk mencegah perselingkuhan berantai dalam suatu hubungan.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Isu Selingkuh, Ini Pihak yang Paling Rentan Main Serong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular