
Ahli Prediksi Disease X Bisa Muncul Perdana dari Wilayah Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, dunia dihebohkan dengan prediksi kemunculan "Disease X" yang disebut berpotensi menjadi pandemi baru dan tujuh kali lipat lebih mematikan daripada Covid-19. Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan bahwa penyakit yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur ini berpotensi pertama kali muncul di negara-negara kawasan tropis.
"Ada beberapa hipotesa. Pertama adalah dari wilayah negara, kawasan yang menjadi "hotspot" atau red zone (zona merah) dari new emerging disease (infeksi penyakit baru)," ujar Dicky kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/9/2023).
"Antara lain negara di kawasan tropis yang memiliki hutan tropis, alam liar, satwa liat, dan perilaku manusia yang tidak melestarikan atau cenderung mengganggu alam liar," lanjutnya.
Selain itu, Dicky juga mengungkapkan bahwa negara maju turut berpotensi menjadi wilayah pertama "Disease X" muncul. Hal ini dipicu akibat aktivitas laboratorium riset yang lalai, seperti melakukan riset tidak beretika dan mengabaikan etika kesehatan publik (public health ethics).
"Jadi pokoknya riset terus, tapi tidak memikirkan kalau ada kesalahan [atau] kebocoran laboratorium, malah bisa menjadi wabah yang serius. Ini juga bisa menjadi hal yang berpotensi asal muasal Penyakit X," papar Dicky.
Adapun, Dicky tidak dapat menyebutkan secara pasti perkiraan kapan "Disease X" akan muncul karena penyakit ini masih bersifat hipotesis. Namun, ia mengatakan bahwa kemunculan "Disease X" dapat muncul kapanpun.
"Tinggal menunggu waktu (kemunculan "Disease X") karena dalam 20 tahun terakhir di abad ke-21, manusia sudah setidaknya tiap lima tahun sekali dapat penyakit baru yang mewabah, seperti SARS, Ebola, MERS, Zika, dan terakhir Covid-19," jelas Dicky.
"Melihat tren seperti itu, tampaknya kecenderungannya lima, sepuluh, 20 tahun ke depan ini akan makin merapat atau makin sering terjadinya potensi wabah. Artinya, akan ada satu masa "Penyakit X" ini terjadi," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Vaksinasi di Inggris, Dame Kate Bingham, mengatakan bahwa "Disease X" bisa menyebabkan kematian 50 juta orang di dunia.
Melansir dari Express, sejumlah pakar berpendapat bahwa penyakit yang berasal dari virus terdahulu ini sedang 'dalam perjalanan'.
"Pandemi flu Spanyol pada 1918-1919 telah menewaskan setidaknya 50 juta orang di seluruh dunia, dua kali lipat lebih banyak daripada korban tewas Perang Dunia I," kata Bingham, dikutip Rabu (27/9/2023).
"Saat ini, kami memperkirakan jumlah kematian serupa disebabkan oleh salah satu dari sejumlah virus yang sudah ada. Kini, ada lebih banyak virus yang berkembang biak dan bermutasi daripada semua bentuk gabungan kehidupan lain di planet kita," lanjutnya.
Dengan demikian, Bingham menyarankan para ilmuwan untuk memantau sekitar 25 keluarga virus yang masing-masing terdiri dari ribuan virus individu dan berpotensi menjadi pandemi besar mematikan selanjutnya.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Ahli Sebut Bakal Ada Virus Baru Pemicu 50 Juta Kematian