Kisah Tinder Swindler Indonesia: Baru Dua Bulan Ketipu Rp1 M

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
23 August 2023 19:40
Ilustrasi Aplikasi Kencan. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Aplikasi Kencan. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Modus penipuan makin beragam. Para penipu kini menggunakan modus asmara untuk menjerat korbannya. Dan aplikasi kencan menjadi tempat sempurna bagi para penipu cinta untuk mendulang cuan. 

Anda mungkin masih ingat serial dokumenter Netflix berjudul The Tinder Swindler yang disutradarai oleh Felicity Morris. Kisah yang mengungkap modus penipuan berkedok asmara yang terjadi di Eropa itu sempat menjadi headline di banyak negara. Rupanya, kisah serupa juga terjadi di Indonesia. 

Cinta (bukan nama sebenarnya) adalah salah satu korban yang mengalami kerugian Rp1 miliar akibat ulah penipu yang mengaku berasal dari Malaysia. Menurut Cinta, kerugian sebesar itu terjadi hanya dalam waktu kurang lebih dua bulan.

Tinder (Reuters)Foto: Tinder (Reuters)

Sebelum menjadi korban penipuan, Cinta bercerita bahwa ia berkenalan pelaku yang bernama Vincent (bukan nama sebenarnya) lewat aplikasi kencan pada April 2023. Tidak lama berbincang di aplikasi kencan, keduanya memutuskan untuk berpindah ke WhatsApp.

"Dia (Vincent) mengaku sebagai orang Chinese-Malaysia, duda yang enggak punya anak, dan anak tunggal dari orang tua kaya yang punya bisnis di Malaysia," ungkap Cinta kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/8/2023).

"Awalnya mengaku sebagai executive chef di salah satu hotel, tapi dia dapat promosi dan naik jabatan jadi ke manajemen," lanjut perempuan yang berprofesi sebagai guru tersebut.

Cinta menggambarkan Vincent sebagai sosok yang luar biasa, seperti bertutur kata sopan, selalu memperlakukan pasangan dengan baik, tidak pernah menuntut banyak hal, memiliki wawasan yang luas, hingga memiliki visi dan misi masa depan yang matang.

"Minta yang aneh-aneh gitu enggak pernah sama sekali. Benar-benar enggak pernah. Saya suka (dengan Vincent) karena pembicaraan kita, tuh, berkualitas. Makanya saya akhirnya jadi menaruh hati. Apalagi dia punya pemikiran yang jauh ke depan," beber dia.

Tak pernah bertemu secara langsung

Selama menjalin hubungan, Cinta tak pernah bertemu secara langsung dengan Vincent. Bahkan, sekadar berbincang melalui telepon atau video call saja tidak pernah. Selama ini, Vincent hanya mau mengirimkan pesan suara (voice note).

Cinta mengatakan bahwa selama dua bulan, Vincent selalu membicarakan bisnisnya di salah satu marketplace yang diakui berasal dari China. Dalam ceritanya, Vincent mengaku selalu mendapat banyak pesanan dari konsumen. Tidak hanya itu, pria yang tidak diketahui nama aslinya itu juga secara halus 'mencuci otak' Cinta agar tertarik bergabung dengan bisnisnya.

"Dia pernah mengajak dengan tujuan bahwa bisnis online shop ini ingin dijalankan supaya kalau kita menikah bisa punya penghasilan tambahan, tidak hanya bergantung dari satu pekerjaan," kata perempuan berusia 30-an tahun tersebut.

"Saya ngerasa kayak terhipnotis tanpa sadar karena dia ngebahas tentang online shop ini saya jadi berpikir 'Oh, ada baiknya juga ngejalanin bisnis ini, ternyata oke' gitu," imbuhnya.

Melihat perilaku Vincent yang sangat baik dan tidak pernah memaksa, Cinta akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan bisnis Vincent. 

Awal mula kena tipuan cinta

Ilustrasi patah hatiFoto: Kelly Sikkema via Unsplash

Meski tak pernah bertemu secara langsung, Cinta memutuskan bergabung dalam bisnis sang kekasih. Pada saat itu, dia masih yakin dengan keaslian bisnis ini.

"Setelah saya pelajari, diceritakan, memang bisnisnya ternyata menarik. Cuma enggak tahu kenapa dari awal saya enggak kepikiran sama sekali untuk nyari info dulu mengenai website itu," ujar perempuan yang berstatus sebagai ibu tunggal tersebut.

Cinta membuka toko di salah di salah satu marketplace yang diakui berasal dari China. Berbeda dengan platform belanja online lainnya, marketplace ini menggunakan USD Coin (USDC) alias Crypto sebagai alat transaksi.

"Nah, itu transaksinya menggunakan dolar, tapi dolar crypto. Jadi pakai USDC gitu," ungkap Cinta.

Dalam bisnis tersebut, Cinta dijanjikan akan memperoleh keuntungan sebesar 10 persen dari harga satu barang yang terjual. Namun, dia diwajibkan untuk membeli barang yang dipesan melalui pihak ketiga.

"Sistemnya kalau ada pesanan masuk, saya harus bayar dulu ke supplier. Jadi, nanti supplier akan proses pesanannya, baru akan dikirim ke customer," jelas Cinta.

"Nanti setelah customer terima barangnya, uang yang tadinya saya gunakan sebagai modal akan dikembalikan beserta komisi 10 persen," lanjutnya.

Masih belum sadar sudah jadi korban penipuan, Cinta mengaku bisnisnya selalu dibanjiri ribuan pesanan. Namun, memasuki hampir satu bulan berbisnis, Cinta akhirnya menyadari bahwa bisnisnya memiliki banyak kejanggalan, termasuk tidak bisa menarik uang yang diperoleh dan akun yang sering dibekukan.

Singkat cerita, dia akhirnya menelusuri asal usul marketplace tersebut. Di sinilah dia sadar bahwa platform tersebut ternyata bodong. 

"Saya awalnya mencoba untuk ngomong baik-baik dengan Vincent, enggak bisa. Setelah saya kesal lalu mencaci maki pelaku, mendadak akun WhatsApp pelaku hilang dan saya tidak bisa masuk lagi ke akun toko," cerita Cinta.

"Jadi langsung dihapus akun WhatsApp-nya. Bukan di-block lagi," lanjutnya.

Ada puluhan korban penipuan asmara lainnya

Cinta ternyata tidak sendirian. Ada puluhan korban penipuan asmara lainnya yang sudah kehilangan ratusan juta. Dari cerita mereka, ada kesamaan pola dari pelaku penipuan. 

Cinta mengatakan, ia memperoleh identitas 26 korban lainnya setelah mengumpulkan nomor telepon yang tertera di masing-masing toko marketplace bodong tersebut dan memeriksanya melalui aplikasi Getcontact.

"Saya yakin, toko yang ada di dalam marketplace itu pasti korban karena enggak mungkin ada orang lain yang tahu kecuali ditawarin pelaku. Apalagi, sudah jelas websitenya scam," kata Cinta.

"Saya hubungi nomornya satu-satu, akhirnya para korban juga mengaku kalau mereka kena penipuan yang sama," lanjutnya.

Bersama puluhan korban lainnya, Cinta telah mengajukan laporan ke pihak kepolisian bersama 26 korban lainnya. Cinta membeberkan, total kerugian yang dialami ke-27 korban termasuk ia adalah Rp3 miliar.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Resmi Lho, Indonesia Vs Argentina di Jakarta 19 Juni

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular