
10 Kalimat Tak Boleh Diucapkan ke Anak Menurut Ahli Parenting

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang berpola pikir dan berperilaku baik. Maka dari itu, peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang karakter anak.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pola pikir, sifat, dan sikap anak, salah satunya adalah ucapan orang tua. Meskipun masih kecil dan belum memahami banyak hal, anak memiliki perasaan dan ingatan yang bisa terbentuk atau bahkan berbekas hingga dewasa.
Maka dari itu, berikut 10 kalimat yang tidak boleh diucapkan oleh orang tua kepada anak, dilansir dari Parents.
1. "Kerja bagus!"
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengatakan kalimat "Kamu anak yang baik," atau "Bagus sekali," setiap kali anak menguasai suatu keterampilan membuat mereka akan bergantung pada pujian orang tua dan orang lain daripada motivasi diri sendiri.
Penasihat orang tua sekaligus penulis buku The A to Z Guide to Raising Happy Confident Kids, Jenn Berman, mengatakan bahwa orang tua disarankan untuk memberi pujian pada saat yang benar-benar pantas. Selain itu, berikan keterangan yang sejelas mungkin saat memberikan pujian. Alih-alih mengatakan "Permainan yang hebat," katakanlah, "Itu adalah assist yang bagus. Ayah/Ibu suka bagaimana cara kamu mencari rekan setimmu."
2. "Berlatih adalah kunci kesempurnaan."
![]() |
Serupa dengan orang dewasa, kemampuan anak akan semakin tajam jika ia sering berlatih. Namun, ungkapan yang mendorong anak untuk terus berlatih dapat meningkatkan tekanan untuk menang atau unggul.
"Kalimat ini mengisyaratkan bahwa jika Anda membuat kesalahan, berarti Anda tidak berlatih dengan cukup keras," kata penulis 101 Ways to Be a Terrific Sports Parent, Joel Fish, dikutip Selasa (18/7/2023).
Sebagai gantinya, doronglah anak Anda untuk bekerja keras karena dia akan meningkat dan merasa bangga dengan kemajuannya.
3. "Kamu baik-baik saja."
Saat anak terluka dan menangis karena terjatuh, muncul perasaan ingin meyakinkan bahwa mereka tidak terluka parah. Namun, mengatakan kepada anak bahwa mereka baik-baik saja mungkin justru membuat anak merasa lebih buruk.
"Anak Anda menangis karena mereka tidak baik-baik saja," kata Berman.
Menurut Berman, tugas orang tua adalah membantu anak memahami dan menghadapi emosi mereka, bukan mengabaikannya.
"Cobalah memberikan pelukan kepada anak dan mengakui apa yang mereka rasakan dengan menanyakan apakah mereka ingin diobati, mendapatkan ciuman, atau keduanya," papar berman.
4. "Cepat!"
Menurut asisten penulis Baby Minds, Linda Acredolo, mendorong anak untuk bergerak cepat ketika mereka sedang berusaha melakukan sesuatu hanya akan menambah stres.
Namun, bila Anda sedang dalam kondisi yang terburu-buru, lembutkan nada suara dan katakan, "Ayo, segera selesaikan," sebagai gantinya.
"Kalimat ini memberikan tanda bahwa Anda berada dalam tim yang sama dengan anak," ujar Acredolo.
5. "Ayah/ibu sedang diet."
![]() |
Menurut profesor pediatri dan epidemiologi di Nassau University Medical Center, di East Meadow, New York, Marc S. Jacobson, jika Anda sedang diet, cukup simpan untuk diri sendiri dan jangan tunjukkan di depan anak.
Apabila anak melihat Anda menimbang berat badan setiap hari dan mendengar hal-hal tentang kegemukan, mereka mungkin akan mengembangkan citra tubuh yang tidak sehat.
6. "Ayah/ibu tidak mampu membelinya."
Ketika anak meminta mainan terbaru yang mahal, jangan katakan bahwa Anda tidak memiliki uang. Sebab, kalimat "Tidak memiliki uang," memberikan pesan bahwa Anda tidak mampu mengendalikan keuangan Anda.
Penulis Kids and Money, Jayne Pearl, menyarankan orang tua untuk katakan "Kita tidak akan membelinya karena kita sedang menyimpan uang untuk hal-hal yang lebih penting," ketika anak meminta barang mahal.
Jika anak tetap bersikeras untuk membeli atau membahas mainan yang diinginkan, orang tua dapat memanfaatkan momen tersebut untuk memulai percakapan tentang bagaimana mengatur anggaran dan mengelola uang.
7. "Jangan berbicara dengan orang asing."
Direktur eksekutif National Center for Missing & Exploited Children, Nancy McBride, kalimat "Jangan berbicara dengan orang asing," adalah konsep yang masih sulit dipahami oleh anak-anak yang masih kecil.
Jika ada seseorang tidak dikenal, anak-anak mungkin akan menganggap mereka sebagai orang asing yang jahat. Selain itu, anak-anak juga bisa salah mengartikan aturan ini dan menolak bantuan dari petugas polisi atau pemadam kebakaran yang tidak mereka kenal.
Maka dari itu, alih-alih memperingatkan mereka tentang orang asing, ajukan skenario, seperti "Kalau ada orang enggak dikenal menawarkan permen dan ajakan pulang, kamu harus bagaimana?" dan minta mereka menjelaskan apa yang akan mereka lakukan.
Setelah Anda mengetahui bagaimana mereka akan menghadapi situasi tersebut, Anda dapat membimbing mereka untuk mengambil tindakan yang tepat.
8. "Hati-hati!"
Penulis Baby Knows Best, Deborah Carlisle Solomon, mengatakan bahwa sebenarnya mengucapkan "Hati-hati," ketika anak sedang bermain membuat mereka lebih mungkin jatuh.
"Kata-kata Anda mengalihkan perhatian mereka dari apa yang sedang mereka lakukan," kata Solomon.
Jika Anda merasa cemas, mendekatlah untuk menjaga anak jika terjatuh. Lalu, tetap diam dan tenang sebisa mungkin sambil mengawasi mereka.
9. "Tidak boleh jajan kalau makanannya tidak habis."
Menurut direktur New Balance Foundation Obesity Prevention Center di Boston Children's Hospital dan penulis Ending the Food Fight, David Ludwig, mengucapkan kalimat "Tidak ada camilan kecuali makan malammu habis," dapat meningkatkan nilai anak terhadap makanan penutup atau camilan dan mengurangi kepuasannya terhadap makanan utama.
Maka dari itu, ubahlah kalimat Anda menjadi "Pertama, kita makan makanan utama. Kemudian, kita bisa makan makanan penutup," Perubahan dalam penggunaan kata-kata, meskipun halus, memiliki dampak yang lebih positif pada anak Anda.
10. "Sini Ayah/Ibu bantu."
Saat anak kesulitan membangun menara balok atau menyelesaikan teka-teki, wajar jika Anda ingin membantu mereka.
"Namun, jika Anda terlalu cepat ikut campur, itu bisa mengurangi sikap mandiri anak," kata profesor emeritus psikologi di Universitas Drexel di Philadelphia dan penulis Raising a Thinking Child, Myrna Shure.
Sebagai gantinya, ajukan pertanyaan yang bersifat membimbing untuk membantu mereka memecahkan masalah, seperti "Menurutmu, potongan besar atau kecil yang seharusnya diletakkan di bagian bawah? Kenapa menurutmu begitu? Ayo kita coba."
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Kalimat dari Orang Tua yang Bisa Hambat Kesuksesan Anak
