
Ini Tanda Anda Alami Long Covid, Sudah Negatif tapi Bergejala

Jakarta, CNBC Indonesia - Long Covid menjadi salah satu fenomena yang kerap dijumpai dalam perkembangan pandemi Covid-19. Menurut National Institute for Health and Care Excellence, Long Covid atau Post Covid Syndrome adalah gejala yang berlangsung selama kurang lebih 8 hingga 12 minggu usai dinyatakan sembuh atau negatif dari Covid-19.
Data terbaru dari otoritas kesehatan di Amerika Serikat (CDC) menemukan bahwa satu dari 13 orang dewasa di Amerika Serikat memiliki gejala yang berlangsung setidaknya 3 bulan setelah mereka pertama kali terkena virus.
Laporan lain sebelumnya menemukan bahwa satu dari lima penyintas COVID-19 berusia antara 18 dan 64 tahun, dan satu dari empat penyintas berusia setidaknya 65 tahun, memiliki kondisi kesehatan yang mungkin terkait dengan serangan virus sebelumnya.
"Tidak ada tes laboratorium yang pasti untuk memberi diagnosis. Kami juga masih mencari definisi, karena ada banyak sekali gejala yang terkait dengan kondisi tersebut," kata Daniel Sterman, direktur Divisi Paru, Perawatan Kritis di NYU Langone Health, New York City, seperti dikutip dari WebMD.
Gejala Long Covid
Brittany Baloun, seorang praktisi perawat bersertifikat di Klinik Cleveland mengatakan bahwa banyak orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala yang bertahan selama 2 hingga 3 minggu setelah infeksinya sembuh.
"Bukan hal yang aneh untuk merasakan sisa sesak napas atau jantung berdebar-debar, terutama jika Anda memaksakan diri. Fase akut COVID sendiri bisa berlangsung hingga 14 hari. Tetapi jika sudah 30 hari sejak Anda terkena virus, dan gejala Anda masih ada dan tidak membaik, itu menunjukkan long COVID," katanya.
Lebih dari 200 gejala dapat dikaitkan dengan Long Covid. Hanya saja, gejala yang paling menonjol adalah kelelahan terus-menerus yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
"Kami sering mendengar bahwa pasien tidak dapat melipat baju atau bahkan berjalan-jalan sebentar dengan hewan peliharaannya tanpa merasa lelah," kata Baloun.
Kelelahan ini mungkin menjadi lebih buruk setelah pasien berolahraga atau melakukan sesuatu yang melelahkan secara mental.
"Misalnya saya membersihkan kamar sayaselama satu jam dan berbicara dengan seorang teman, dan keesokan harinya saya merasa seperti tidak bisa bangun dari tempat tidur, "kata Allison Guy, yang didiagnosis Covid pada Februari 2021 dan menderita Long Covid.
Gejala lain dapat dibagi ke dalam kategori yang berbeda, yang meliputi:
- Gejala jantung/paru-paru
- Sesak napas
- Batuk
- Sakit dada
- Palpitasi jantung
- Gejala neurologis.
Gejala kabut otak dan masalah pencernaan
Andrew Schamess, seorang profesor penyakit dalam di Ohio State Wexner Medical Center, yang menjalankan Program Pemulihan Pasca-COVID mengatakan bahwa salah satu gejala yang paling umum terjadi yakni kabut otak.
Pasien menggambarkan perasaan 'kebingungan' atau 'linglung', dan sering melaporkan bahwa mereka pelupa atau memiliki masalah ingatan. Namun di sisi lain ada gejala lain, yakni sakit kepala dan sulit tidur.
Satu studi tahun 2022 dari Klinik Cleveland menemukan bahwa lebih dari 40% pasien dengan COVID lama melaporkan gangguan tidur.
Anda juga bisa mengalami gejala pencernaan seperti diare atau sakit perut. Gejala lain termasuk nyeri sendi atau otot, ruam, atau perubahan siklus menstruasi.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Long Covid Disebut Turunkan Gairah Seks? Cek Faktanya