
Iran vs AS, Lebih Sering Adu Senjata Dibanding Adu Penalti

Setelah era 2000an, perseteruan kedua negara berfokus pada program nuklir. AS menuduh program nuklir Iran membahayakan sehingga memicu sanksi dunia internasional.
Presiden George W Bush bahkan menyebut Iran sebagai 'Poros Setan' dan menjadi ancaman dunia.
Hubungan kedua negara makin panas setelah AS berganti kepemimpinan di bawah Presiden Donald Trump. Pada 2019, Iran menembak jatuh pesawat tanpa awak milik AS Global Hawk yang terbang di selat Hormuz.
Pada Januari 2020, dunia juga diguncang kabar mengejutkan yakni tewasnya Jenderal Qasem Soleimani. Pemimpin penting dalam militer Iran tersebut tewas dalam serangan AS di Irak.
Soleimani bertutas untuk memimpin Pasukan Quds Iran yang menangani operasi rahasia di luar negeri. Trump mengatakan Soleimani berbahaya dan membantu serangan milisi terhadap pasukan AS di Irak.
Aroma panas juga sudah membayangi pertemuan kedua tim sebelum peluit kick off dibunyikan dini hari nanti.
Federasi sepak bola Iran mengecam akun twitter timnas Amerika Serikat (@USMNT) yang menghapus lambang "Allah" pada bendera Iran saat menggugah foto bendera Iran di akun mereka. Iran menilai itu tindak diskriminasi dan meminta FIFA menghukum timnas AS.
Timnas AS memang sengaja melakukan tersebut sebagai bentuk protes dan sebagai bentuk dukungan kepada Mahsa Amini. Mahsa meinggal setelah ditangkap polisi karena dianggap melanggar aturan berpakan bagi wanita.
Dengan sejumlah sentimen yang melatarbelakangi pertemuan timnas Iran dan AS, menarik ditunggu apakah laga dini hari nanti akan berjalan sepanas hubungan kedua negara di ranah politik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]