
Pasien Gagal Ginjal Akut yang Masuk RSCM Tidak Bisa Kencing

Jakarta, CNBC Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta merupakan salah satu dari 14 rumah sakit rujukan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pasien terduga Gangguan Ginjal Akut Atipikal Progresif (GgGAPA). Direktur Utama (Dirut) RSCM, dr. Lies Dina Liastuti mengatakan, pasien yang dirujuk ke RSCM datang dengan kondisi telah mengalami anuria atau tidak memproduksi air kecil (urin) sama sekali.
"Semua kasus pasien yang masuk ke RSCM sudah dalam kondisi tidak bisa kencing," ungkap dr. Lies, dalam konferensi pers kasus GgGAPA di RSCM, Kamis (20/10/2022).
Dia menyebutkan bahwa hingga saat ini riwayat klinis pasien yang dirawat oleh RSCM didominasi anak usia balita dan sebagian besar tanpa penyakit penyerta.
"Mereka sebelumnya ada demam. Lalu ada gejala diare, batuk, pilek, dan saluran pernafasan. Semuanya sudah ke dokter sebelumnya, jadi mereka sudah diobati di tempat sebelumnya," jelas dr. Lies menjelaskan kondisi pasien ketika dirujuk ke RSCM.
Selain itu, dr. Lies menyatakan bahwa sejak Januari 2022, total jumlah pasien gangguan ginjal akut atipikal progresif yang dirawat RSCM adalah 49 anak. Pada Kamis (20/10/2022), tercatat sebelas anak masih dirawat dengan sepuluh di antaranya berada di Pediatric Intensive Care Unit (PICU).
Adapun tingkat kematian kasus gagal ginjal akut di RSCM mencapai 63%.
Mereka sebelumnya ada demam. Lalu ada gejala diare, batuk, pilek, dan saluran pernafasan.Direktur Utama RSCM, Lies Dina |
Terkait fenomena gangguan ginjal pada anak, orang tua diminta untuk segera membawa anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan gejala penurunan volume atau tidak ada buang air kecil sama sekali. Selain volume air kencing, orang tua juga harus mewaspadai gagal ginjal akut bila anak mengalami gejala demam, infeksi saluran pernafasan akut (batuk dan pilek), atau gejala infeksi saluran cerna (diare dan muntah).
Kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun mengalami peningkatan signifikan dalam dua bulan terakhir, terutama pada akhir Agustus 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerima 206 laporan kasus dengan 99 laporan kematian hingga Selasa (18/10/2022). Laporan tersebut dihimpun dari 20 provinsi di Indonesia.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ayah-Bunda Simak! Ini Tanda Air Kencing yang Harus Diwaspadai
