Ini Volume Air Kencing Anak yang Normal & Cara Mengukurnya

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
02 November 2022 11:45
Ilustrasi anak BAB (Freepik)
Foto: Ilustrasi anak BAB (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Meningkatnya kasus gagal ginjal akut misterius pada anak membuat banyak orang tua khawatir. Namun, daripada panik berlebihan, orang tua sebaiknya mengenali gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut progresif atipikal dan pantau terus kondisi anak.

Salah satu gejala khas gagal ginjal akut adalah berkurangnya produksi urine atau air kencing. Untuk mendeteksi kemungkinan anak terkena penyakit ini, orang tua bisa mengecek produksi urine si kecil secara berkala.

Jumlah Air Kencing Normal

Dikutip dari akun Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jumlah air seni normal pada anak berbeda-beda berdasarkan usia dan berat badan.

  • Bayi baru lahir usia di bawah satu bulan: 1-3 ml/kg/jam
  • Bayi usia satu hingga 12 bulan: 1 ml/kg/jam
  • Anak usia satu hingga sepuluh tahun: 1-2 ml/kg/jam
  • Remaja usia 10 hingga 18 tahun: 0,5-1 ml/kg/jam

Selain itu, jumlah air seni anak yang normal juga dapat diukur per harinya berdasarkan usia anak.

Bayi yang baru lahir usia 1 hingga 2 hari normalnya memproduksi urine sebanyak 16-60 ml dalam sehari, bayi usia 4 hingga 12 hari normalnya memproduksi 100-300 ml dalam sehari, sedangkan bayi usia 15 hingga 60 hari normalnya memproduksi 250-450 ml dalam sehari.

Sementara untuk anak usia 1 tahun, jumlah air seni normalnya sebanyak 500 ml dalam sehari, usia 3 tahun 600 ml dalam sehari, usia 5 tahun 700 ml dalam sehari, 7 hingga 8 tahun 1000 ml dalam sehari, dan anak usia 15 tahun 1500 ml dalam sehari.

Cara Menghitung Jumlah Air Kencing

Bagi anak yang sudah bisa buang air kecil sendiri, orang tua dapat mengukur jumlah urinenya dengan cara:

1. Air seni anak ditampung dan diukur menggunakan wadah ukur.
2. Hitung air seni anak dengan rumus jumlah urine (ml) : berat badan (kg) : waktu (jam).

Misalnya, anak berusia 10 tahun dengan berat badan 30 kg jumlah air seninya sejak jam 6:00-12:00 alias 6 jam diukur sebanyak 500ml.

Lalu, hitung, 500ml : 30kg : 6 jam sehingga volume urine anak dalam satu hari yaitu 2,7 ml/kg/jam. Dapat disimpulkan bahwa jumlah air seni anak tersebut normal.

Kemudian, bagi anak yang masih menggunakan popok, orang tua dapat mengikuti cara-cara seperti berikut;

1. Timbang berat popok kosong atau kering.
2. Timbang berat popok setiap 2-3 jam atau saat diganti.
3. Gunakan timbangan yang dapat mengukur hingga satuan gram.
4. Kurangi berat popok bekas pakai dengan berat popok kering.

Perlu diketahui, 1 gram (gr) sama dengan 1 mililiter (ml) air urine. Maka, jumlah produksi air urine anak dapat diukur dengan mengurangi berat popok basah dengan berat popok kering.

Misalnya, berat popok basah bayi usia 12 bulan dengan berat badan 10 kg adalah 80 gram dan berat popok kering 20 gram, maka selisihnya adalah 60 gram. Artinya jumlah urine bayi dalam contoh kasus tersebut adalah 60 ml.

Dari jumlah tersebut, orang tua dapat lanjut menghitung menggunakan rumus di atas dan dapat disimpulkan bahwa jumlah produk air seni pada bayi tersebut adalah normal dengan jumlah 2 ml/kg/jam.

Frekuensi Buang Air Kecil Normal pada Anak

Orang tua juga perlu waspada bila anak tidak berkemih sama sekali dalam kurun waktu 12 jam.

Berikut standar normal frekuensi berkemih pada anak berdasarkan usia:

- Bayi lahir usia < 32 minggu kehamilan: 20 kali dalam sehari

- Bayi lahir cukup bulan: 10-20 kali dalam sehari

- Bayi 6 bulan-2 tahun: 6-8 kali dalam sehari

- Anak 5-8 tahun: 6-8 kali dalam sehari

- Anak 8-14 tahun: 6-8 kali dalam sehari

- Anak di atas 14 tahun: 4-8 kali dalam sehari.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ayah-Bunda Simak! Ini Tanda Air Kencing yang Harus Diwaspadai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular