Kasus Gagal Ginjal pada Anak Muncul Lagi, Kenali 3 Gejalanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menerima dua laporan kasus baru Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022 lalu.
"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," ujar Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril melalui keterangan resmi, Senin (6/2/2023).
Kemenkes menyebutkan, kedua kasus tersebut mengalami gejala awal yang sama, yakni demam. Namun, satu kasus yang terkonfirmasi gagal ginjal akut mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria).
Berikut gejala gagal ginjal akut progresif atipikal yang umumnya terjadi pada anak berusia 0-18 tahun dan perlu diwaspadai oleh orang tua.
1. Demam, Batuk, dan Pilek
Salah satu gejala yang sering ditemukan pada kasus gagal ginjal akut pada anak adalah demam, batuk, dan pilek. Bila anak mengalami demam selama 3-5 hari, segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan dan jangan konsumsi obat yang dibeli secara pribadi.
2. Gejala Infeksi Saluran Cerna
Gejala infeksi saluran cerna, seperti diare, mual, dan muntah juga menjadi gejala khas yang umumnya dialami pengidap gagal ginjal akut progresif pada anak.
3. Perubahan Air Kencing (Urin)
Perubahan pada air kencing (urin) anak menjadi gejala utama gagal ginjal akut anak yang harus diwaspadai orang tua. Bila urin anak berwarna pekat atau kecoklatan, volume urin berkurang, hingga tidak ada urin selama 6-8 jam pada siang hari, orang tua diminta untuk segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Peringatan konsumsi obat sirup
Berkaitan dengan munculnya kembali kasus gagal ginjal akut pada anak, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat untuk tidak membeli obat secara mandiri terlebih dahulu dari toko atau apotek.
"Kalau demam atau sakit jangan membeli obat sendiri, tapi [segera] konsultasi kepada tenaga kesehatan," tegas dr. Nadia melalui pesan singkat, Selasa (7/2/2023).
Hingga Minggu (5/2/2023), Kemenkes telah mencatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Secara rinci, 116 kasus dinyatakan sembuh dan enam kasus lainnya masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
[Gambas:Video CNBC]
Gagal Ginjal Akut Misterius Serang 152 Anak, Apa Penyebabnya?
(hsy/hsy)